Just need to run and jump
Jumat, 07 September 2012
karya Anita Karolina (y)
BUTIRAN DEBU
“ Betapa sakitnya disaat ketika kita menganggap seseorang tersebut sangat berarti bagi kita tetapi seseorang tersebut tak pernah menganggap kita berarti baginya, tak ubahnya bagai butiran debu yang berterbangan dijalanan yang tidak berharga”.
Aku adalah kekasihmu yang tiga bulan lalu kau minta untuk menjadi pacarmu, pada awalnya terasa indah bagiku menjadi sosok yang sangat istimewa bagimu. Kebahagiaan selalu menyelimuti hari-hariku. selalu ada rindu, canda dan tawa menghiasi kebersamaan kita. Aku semakin menyayangimu dan Aku berharap selalu seperti ini selamanya.
Harapan demi harapan yang telah ku tanamkan dalam hatiku namun sedikit demi sedikit memudar karena mu. Setelah menjalani sebulan lamanya kebersamaan menjadi tak berarti lagi bagimu, tidak pernah ada keindahan seperti dulu dan tidak ada lagi canda dan tawa menghiasi kebersamaan kita. Selalu ada tangisku yang kau torehkan dalam tiap pertemuan kita. Mengapa secepat itu kau berubah terhadap ku?
Aku yang tidak pernah sempurna
dimatamu, setiap pertemuan kita selalu ada pertengkaran yang tidak
berarti. Walaupun itu hal yang sepele selalu kau besar-besarkan dan
walaupun itu sebenarnya bukanlah kesalahanku tetapi kau selalu
menyalahkanku dan tidak pernah memberi aku kesempatan untuk membela
diriku. Apapun itu selalu aku yang salah dan selalu aku yang mengalah.
Lupakan semua kata romantis, lupakan semua kebersamaan yang indah karena hal itu tidak pernah terjadi lagi. Kau berubah..kau tak yang ku kenal dulu, sebenarnya apa salahku sehingga kau perlakukan aku seolah tak berharga dimatamu?
Ya…sekarang aku semakin tak berarti bagimu, terkadang disampingku kau sedang asyik bercerita dengan teman lelakimu tentang wanita lain yang kau anggap lebih sempurna dariku kau mencurahkan pujian-pujian manis untuk wanita lain. Dan terkadang aku berfikir “tidak kah kau sadari aku tengah berada disampingmu dan tidak kah kau merasa bersalah karena telah memuji wanita lain dihadapanku?” Ku sadari aku memang tidak sempurna,aku tidak menarik bagimu tapi mengapa dulu kau pinta aku untuk menjadi kekasihmu dan dengan bodohnya aku dengan mudah menerimamu dan jatuh kepelukanmu. Dan seperti biasa hanya tetap sabar dan kelihatan tegar menahan rasa malu terhadap temanmu yg hanya melihatku dengan penuh tanda tanya, apakah dia merasa iba dengan nasibku atau malah mencemohku sebagai wanita yg terbodoh didunia?
Dan terkadang sedang berjalan berdua denganmu, kau masih sempat untuk melirik wanita lain dan menyimpulkan senyuman manis diwajahmu. Sungguh indah ku lihat senyuman itu, dan kenapa senyum itu tidak kau berikan padaku, kenapa hanya dengan wanita lain. Hanya berkata dalam hati “sejak lama aku bersamamu terakhir ku lihat hanya 2 bulan yg lalu, mengapa senyuman itu ku lihat hanya untuk wanita lain, kenapa tidak dengan diriku, apakah aku sangat tidak pantas untuk mendapatkannya? Sesekali apakah kau tidak memandang bahwa aku ini kekasihmu?” seperti biasanya hanya bisa sabar menahan kecemburuan.
Tak ada bedanya dengan butiran debu yang menempel disepatumu, seperti itulah kau menganggapku. menjadi seseorang yang tidak berarti dan pantas untuk kau injak-injak dan kau tindas semaumu. Kau selalu ingin aku menuruti apa katamu namun kau tidak pernah mau mendengar apa mauku, sungguh egoisnya dirimu. Aku yang tidak pernah berhenti tuk terus mencintaimu dan menerima mu dengan segala kekuranganmu selalu ingin berada disaat suka dan duka mu, namun tidak denganmu ketulusan mu telah sirna untukku dan kau datang padaku hanya saat dirimu membutuhkanku dan disaat masalah menghimpitmu. namun disaat suka cita menghampirimu kau lupakanku dan kau tidak menganggapku.
Sebagai sosok yang tidak ingin kehilanganmu, aku hanya bisa bersabar menghadapi tiap keegoisanmu terhadapku, aku selalu menjadi objek kemarahanmu, selalu mendengarkan kata-kata tak pantas dan kasar darimu. Kadang hati ini menangis menahan semua amarah darimu. Aku hanya bisa diam namun kau tidak pernah mengerti perasaanku, melihat aku menangis tidak satu titik air mata pun kau hapus dengan tangan mu atau pun memelukku untuk menenangkanku.
Ternyata cinta memang buta, sekalipun merasakan sakit yang sangat amat dalam namun masih tetap bisa bertahan dan terus mencintai walaupun tak mengerti apa arti cinta sebenarnya, apakah rasa sakit atau bahagia ataupun mungkin keduanya. Sungguh tidak ku mengerti pada saat itu yang ku ketahui pada saat itu hanyalah mencintaimu adalah suatu rasa yang sangat menyakitkan.
Rasanya ingin ku akhiri ini semua, aku tidak kuat lagi menanggung sakit yang sangat menyesakkan dadaku. Namun rasaku terhadapmu sangatlah besar, aku terlalu bodoh untuk melepaskan perasaanku terhadapmu,sedikit mendengar rayuanmu aku sudah melupakan niatku tuk melepaskanmu. Namun tetap saja tidak ada yang berubah, aku tetap menjadi butiran debu yang tidak akan pernah menjadi permata bagimu.
Hari-hari dipenuhi rasa sakit, namun tidak sedikitpun aku berniat tuk melepaskanmu. Kesedihanku hanya ku pendam seorang diri seolah tak ingin seorangpun tau betapa menyedihkannya hidupku atau mungkin betapa bodohnya aku.
Seolah seperti tidak ada pria yg lebih baik darimu. Aku yang tetap dengan setia mengharapkan tulus kasihmu, pernah mencoba melirik pria lain agar aku bisa terlepas dari jeratan cintamu namun tetap saja nihil. Seolah hatiku telah tetutup rapat dan terkunci hanya untukmu dan yang lain tidak bisa merasuk lagi dalam hatiku.
Hari berganti hari,waktu terus bergulir semakin terlihat jelas aku adalah wanita yang sangat menyedihkan yang tidak pernah lepas dari rasa sakit yang seharusnya bisa ku hentikan sendiri.
Mungkin tuhan telah mendengar doa-doaku, ya…seperti yang banyak orang bilang biasanya doa orang yang teraniaya akan mudah terkabul. Hari ini menjadi hari pertanggung jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaanku selama ini, dengan tidak sengaja aku melihat kau sedang asyik bercumbu dengan wanita lain. Sakit…dan benar-benar sakit melihat kenyataan ini,hanya bisa menitikkan air mata. namun ini adalah fakta sebenarnya dan sebuah kebenaran tidak selamanya menyenangkan. Namun aku cukup merasa lega karena aku tau jawaban kenapa selama ini aku tidak pernah berharga dimatamu karena ternyata dibelakangku kau juga menjalin kasih dengan wanita lain tanpa sepengetahuanku.
Aku tidak ingin mau bertemu dengan mu lagi, sejak saat itu sudah kuputuskan untuk melepasmu dari hidupku, sudah cukup ku rasakan sakit karenamu. aku tidak ingin ada air mata lg yang tertumpah karenamu. Sudah cukup kau ajarkan aku rasa sakit, dan sekarang aku harus belajar melupakanmu dan belajar bagaimana bahagia tanpamu.
Hanya satu harapanku yang baru, aku berharap suatu saat ada seseorang yang mampu merubah butiran debu yang tidak berarti menjadi sebuah emas yang berharga. Amiiiiiin ^^
*The End*
Lupakan semua kata romantis, lupakan semua kebersamaan yang indah karena hal itu tidak pernah terjadi lagi. Kau berubah..kau tak yang ku kenal dulu, sebenarnya apa salahku sehingga kau perlakukan aku seolah tak berharga dimatamu?
Ya…sekarang aku semakin tak berarti bagimu, terkadang disampingku kau sedang asyik bercerita dengan teman lelakimu tentang wanita lain yang kau anggap lebih sempurna dariku kau mencurahkan pujian-pujian manis untuk wanita lain. Dan terkadang aku berfikir “tidak kah kau sadari aku tengah berada disampingmu dan tidak kah kau merasa bersalah karena telah memuji wanita lain dihadapanku?” Ku sadari aku memang tidak sempurna,aku tidak menarik bagimu tapi mengapa dulu kau pinta aku untuk menjadi kekasihmu dan dengan bodohnya aku dengan mudah menerimamu dan jatuh kepelukanmu. Dan seperti biasa hanya tetap sabar dan kelihatan tegar menahan rasa malu terhadap temanmu yg hanya melihatku dengan penuh tanda tanya, apakah dia merasa iba dengan nasibku atau malah mencemohku sebagai wanita yg terbodoh didunia?
Dan terkadang sedang berjalan berdua denganmu, kau masih sempat untuk melirik wanita lain dan menyimpulkan senyuman manis diwajahmu. Sungguh indah ku lihat senyuman itu, dan kenapa senyum itu tidak kau berikan padaku, kenapa hanya dengan wanita lain. Hanya berkata dalam hati “sejak lama aku bersamamu terakhir ku lihat hanya 2 bulan yg lalu, mengapa senyuman itu ku lihat hanya untuk wanita lain, kenapa tidak dengan diriku, apakah aku sangat tidak pantas untuk mendapatkannya? Sesekali apakah kau tidak memandang bahwa aku ini kekasihmu?” seperti biasanya hanya bisa sabar menahan kecemburuan.
Tak ada bedanya dengan butiran debu yang menempel disepatumu, seperti itulah kau menganggapku. menjadi seseorang yang tidak berarti dan pantas untuk kau injak-injak dan kau tindas semaumu. Kau selalu ingin aku menuruti apa katamu namun kau tidak pernah mau mendengar apa mauku, sungguh egoisnya dirimu. Aku yang tidak pernah berhenti tuk terus mencintaimu dan menerima mu dengan segala kekuranganmu selalu ingin berada disaat suka dan duka mu, namun tidak denganmu ketulusan mu telah sirna untukku dan kau datang padaku hanya saat dirimu membutuhkanku dan disaat masalah menghimpitmu. namun disaat suka cita menghampirimu kau lupakanku dan kau tidak menganggapku.
Sebagai sosok yang tidak ingin kehilanganmu, aku hanya bisa bersabar menghadapi tiap keegoisanmu terhadapku, aku selalu menjadi objek kemarahanmu, selalu mendengarkan kata-kata tak pantas dan kasar darimu. Kadang hati ini menangis menahan semua amarah darimu. Aku hanya bisa diam namun kau tidak pernah mengerti perasaanku, melihat aku menangis tidak satu titik air mata pun kau hapus dengan tangan mu atau pun memelukku untuk menenangkanku.
Ternyata cinta memang buta, sekalipun merasakan sakit yang sangat amat dalam namun masih tetap bisa bertahan dan terus mencintai walaupun tak mengerti apa arti cinta sebenarnya, apakah rasa sakit atau bahagia ataupun mungkin keduanya. Sungguh tidak ku mengerti pada saat itu yang ku ketahui pada saat itu hanyalah mencintaimu adalah suatu rasa yang sangat menyakitkan.
Rasanya ingin ku akhiri ini semua, aku tidak kuat lagi menanggung sakit yang sangat menyesakkan dadaku. Namun rasaku terhadapmu sangatlah besar, aku terlalu bodoh untuk melepaskan perasaanku terhadapmu,sedikit mendengar rayuanmu aku sudah melupakan niatku tuk melepaskanmu. Namun tetap saja tidak ada yang berubah, aku tetap menjadi butiran debu yang tidak akan pernah menjadi permata bagimu.
Hari-hari dipenuhi rasa sakit, namun tidak sedikitpun aku berniat tuk melepaskanmu. Kesedihanku hanya ku pendam seorang diri seolah tak ingin seorangpun tau betapa menyedihkannya hidupku atau mungkin betapa bodohnya aku.
Seolah seperti tidak ada pria yg lebih baik darimu. Aku yang tetap dengan setia mengharapkan tulus kasihmu, pernah mencoba melirik pria lain agar aku bisa terlepas dari jeratan cintamu namun tetap saja nihil. Seolah hatiku telah tetutup rapat dan terkunci hanya untukmu dan yang lain tidak bisa merasuk lagi dalam hatiku.
Hari berganti hari,waktu terus bergulir semakin terlihat jelas aku adalah wanita yang sangat menyedihkan yang tidak pernah lepas dari rasa sakit yang seharusnya bisa ku hentikan sendiri.
Mungkin tuhan telah mendengar doa-doaku, ya…seperti yang banyak orang bilang biasanya doa orang yang teraniaya akan mudah terkabul. Hari ini menjadi hari pertanggung jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaanku selama ini, dengan tidak sengaja aku melihat kau sedang asyik bercumbu dengan wanita lain. Sakit…dan benar-benar sakit melihat kenyataan ini,hanya bisa menitikkan air mata. namun ini adalah fakta sebenarnya dan sebuah kebenaran tidak selamanya menyenangkan. Namun aku cukup merasa lega karena aku tau jawaban kenapa selama ini aku tidak pernah berharga dimatamu karena ternyata dibelakangku kau juga menjalin kasih dengan wanita lain tanpa sepengetahuanku.
Aku tidak ingin mau bertemu dengan mu lagi, sejak saat itu sudah kuputuskan untuk melepasmu dari hidupku, sudah cukup ku rasakan sakit karenamu. aku tidak ingin ada air mata lg yang tertumpah karenamu. Sudah cukup kau ajarkan aku rasa sakit, dan sekarang aku harus belajar melupakanmu dan belajar bagaimana bahagia tanpamu.
Hanya satu harapanku yang baru, aku berharap suatu saat ada seseorang yang mampu merubah butiran debu yang tidak berarti menjadi sebuah emas yang berharga. Amiiiiiin ^^
*The End*
awal mula tolitoli
Asal mula penduduk yang mendiami daerah Sulawesi Tengah dari tradisi lisan
di kecamatan Banawa, kabupaten Donggala di peroleh cerita yang berbentuk mitos
legendaris yang mengandung unsur-unsur pengaruhnya agama islam. Menurut mitos
tersebut asal nenek moyang mereka dari tanah sanggamu (tanah senggama). Tanah
sanggamu terdiri atas dua buah genggam tanah, satu pria dan satu wanita.
Mula-mula Tuhan menciptakan dari segenggam tanah seorang laki-laki yang bernama
Mulajadi dan segenggam lainnya seorang wanita yang bernama Jaruantanah, yang
belum memiliki alat kelaminsempurna. Nanti Mulajadi lah yang membantu
menyempurnakan alat kelaminnya dengan menggunakan tulang rusuk kirinya, lalu
mereka menjadi suami istri. Dua orang inilah yang menurut cerita itu menurunkan
penduduk atau penghuni Sulawesi Tengah.
Para orang tua pemberi
informasi di atas masih menyimpan dan menggenggam tanah tersebut yang di
peroleh dari warisan turun-temurun sebagai benda pusaka keramat. Pada umumnya
yang menyimpan tanah atau batu (disebut batu karena telah lamanya penyimpanan
tanah sehingga mengeras menyerupai dua buah batu) tersebut merupakan keturunan
dari penguasa-penguasa kerajaan yang terbilang sesepuh.
Di pantai timur
propinsi Sulawesi Tengah tepatnya di teluk Tomini di jumpai suku bangsa yang
bahasanya sedikit lain dari bahasa Ledo dan bahasa Poso (Bare’e). mereka itu di
namakan suku Tomini yang terdiri atas dua suku yaitu suku Tialo dan suku Lauje.
Pada masyarakat ini di temui satu kepercayaan bahwa asal mula kejadian hidup
ini ialah di suatu tempat di atas Pegunungan Palasa bernama Lembo Dayoan. Asal
kejadiannya menurut cerita karena pertemuan langit dan bumi. Karena banyak
kelompok etnis mendiami
Sulawesi
Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan di antara etnis tersebut yang
merupakan kekhasan yang harmonis dalam masyarakat. Mereka yang tinggal di
pantai bagian barat kabupaten Donggala telah bercampur dengan masyarakat Bugis
dari Sulawesi Selatan dan masyarakat Gorontalo. Di bagian timur pulau Sulawesi,
juga terdapat pengaruh kuat Gorontalo dan Manado, terlihat dari dialek daerah
Luwuk, dan sebaran suku Gorontalo di kecamatan Bualemo yang cukup
dominan.
♣ Ada juga pengaruh dari Sumatera Barat seperti nampak dalam dekorasi
upacara perkawinan. Kabupaten Donggala memiliki tradisi menenun kain warisan
zaman Hindu. Pusat-pusat penenunan terdapat di Donggala Kodi, Watusampu, Palu,
Tawaeli dan Banawa. Sistem tenun ikat ganda yang merupakan teknik spesial yang
bermotif Bali, India dan Jepang masih dapat ditemukan. Sementara masyarakat
pegunungan memiliki budaya tersendiri yang banyak dipengaruhi suku Toraja,
Sulawesi Selatan. Meski demikian, tradisi, adat, model pakaian dan arsitektur
rumah berbeda dengan Toraja, seperti contohnya ialah mereka menggunakan kulit
beringin sebagai pakaian penghangat badan.
Rumah
tradisional Sulawesi Tengah terbuat dari tiang dan dinding kayu yang beratap
ilalang hanya memiliki satu ruang besar. Lobo atau duhunga merupakan ruang
bersama atau aula yang digunakan untuk festival atau upacara, sedangkan Tambi
merupakan rumah tempat tinggal. Selain rumah, ada pula lumbung padi yang
disebut Gampiri. Buya atau sarung seperti model Eropa hingga sepanjang pinggang
dan keraba semacam blus yang dilengkapi dengan benang emas. Tali atau mahkota
pada kepala diduga merupakan pengaruh kerajaan Eropa. Baju banjara yang disulam
dengan benang emas merupakan baju laki-laki yang panjangnya hingga lutut.
Daster atau sarung sutra yang membujur sepanjang dada hingga bahu, mahkota
kepala yang berwarna-warni dan parang yang diselip di pinggang melengkapi
pakaian adat.
Kesenian Masyarakat Sulawesi Tengah
Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah yang satu
dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrume seperti suling, gong dan
gendang. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai
bagian ritual keagamaan. Di wilayah beretnis Kaili sekitar pantai barat – waino
– musik tradisional – ditampilkan ketika ada upacara kematian. Kesenian ini
telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih populer bagi para pemuda sebagai
sarana mencari pasangan di suatu keramaian. Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan
keagamaan dan ditampilkan ketika festival. Tari masyarakat yang terkenal adalah
Dero yang berasal dari masyarakat Pamona, kabupaten Poso dan kemudian diikuti
masyarakat Kulawi, kabupaten Donggala. Tarian dero khusus ditampilkan ketika
musim panen, upacara penyambutan tamu, syukuran dan hari-hari besar tertentu.
Dero adalah salah satu tarian dimana laki-laki dan perempuan berpegangan tangan
dan membentuk lingkaran. Tarian ini bukan warisan leluhur tetapi merupakan kebiasaan
selama pendudukan jepang di Indonesia ketika Perang Dunia II.
Di Sulawesi
Tengah ini pengaruh seni kebudayaan asing dapat ditemukan yang berasal dari
orang barat. Pengaruh kebudayaan asing adalah pengaruh kebudayaan yang datang
dari luar, maka seiring dengan datangnya pengaruh ajaran islam, bidang
kebudayaannya pun ikut mendapat pengaruh kebudayaan islam contohnya dalam seni
membangun tempat ibadah atau masjid, dalam tata krama pergaulan, kesenian dan
sebagainya. Juga pengaruh dari orang Bugis Makassar ikut memperkaya
perkembangan kebudayaan di Sulawesi Tengah seperti dalam tata pemerintahan,
bangunan rumah, adat kebiasaan, nama dan cara orang berpakaian, masakan dan
sebagainya.
Begitu pula
dengan datangnya ajaran islam yang di bawa oleh tokoh Datuk Karama dari
Minangkabau ikut pula memperkaya kebudayaan kesenian di Sulawesi Tengah
khususnya di lembah Kaili, pengaruh kebudayaan minang dalam bentuk nama seperti
Ince, Dato. Alat kesenian seperti kakula, pemakaian panji dalam orang-orangan
pada upacara adat, masakan, dan sebagainya.
Bahasa dan Tulisan yang di pakai Masyarakat Sulawesi Tengah
Gambaran umum terntang bahasa Di daerah
Sulawesi tengah dikenal cukup banyak bahasa daerah yaitu bahasa Kaili, Tomini,
Pamona, Bada, Napu, Pipikoro, Mori, Toli-Toli, Buol, Saluan, Balantak, dan
bahasa daerah Banggai. Tetapi diantara pemakai bahasa-bahasa daerah tersebut
sebagian besar dapat saling mengerti satu sama lain.
Mengenai
hubungan dengan bahasa tetangga juga saling mempengaruhi, hal ini dapat dilihat
bahwa antara bahasa-bahasa yang dikenal di daerah ini dengan bahasa-bahasa di
Sulawesi Selatan (Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja) ada persamaan kata-kata.
{Adat Istiadat Daerah Sulawesi Tengah, Proyek Penelitian dan Pencatatan
Departemen Pendidikan, 1977/1978: 22-23}
Agama Masyarakat Sulawesi Tengah
Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam. Tercatat
72.36% penduduk memeluk agama Islam, 24.51% memeluk agama Kristen dan 3.13%
memeluk agama Hindu dan Budha. Islam disebarkan di Sulawesi Tengah oleh Datuk
Karamah, seorang ulama dari Sumatera Barat dan diteruskan oleh Said ldrus Salim
Aldjufri – seorang guru pada sekolah Alkhairaat. Agama Kristen pertama kali
disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan Donggala oleh missioner Belanda
A.C Cruyt dan Adrian.
Uraian di atas
merupakan sedikit pengetahuan tentang kebudayaan di wilayah Sulawesi Tengah.
Pada blog ini saya akan menjelaskan dan menguraikan secara detail tentang kebudayaan dan kehidupan pada masyarakat di Kabupaten Buol atau
Toli-Toli
KABUPATEN BUOL DAN TOLITOLI :
kabupaten Tolitoli atau adalah salah satu
kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini
terletak di Kota Tolitoli. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.079.6 km² dan
berpenduduk sebanyak 173.840 jiwa (2000). Kabupaten Tolitoli sebelumnya bernama
Kabupaten Buol Tolitoli, namun pada tahun 2000 berdasarkan UU No. 51 Tahun 1999
daerah ini dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tolitoli sebagai
kabupaten induk dan Kabupaten Buol sebagai kabupaten hasil pemekaran.
Nama Tolitoli berasal dari kata Totolu yang berarti tiga.
Bangsa Tolitoli berasal dari 3 manusia kahyangan yang menjelma ke bumi melalui
Olisan Bulan (Bambu Emas), Bumbung Lanjat (Puncak Pohon Langsat) dan Ue Saka
(Sejenis Rotan). Jelmaan Olisan Bulan dikenal sebagai Tau Dei Baolan atau
Tamadika Baolan yang menjelma melalui Ue Saka yang dikenal sebagai Tau Dei
Galang atau Tamadika Dei Galang. Sedangkan seorang putri yang menjelma sebagai
Bumbung Lanjat dikenal sebagai Boki Bulan.
Kemudian nama Totolu berubah menjadi tontoli sebagaimana
tertulis dalam Lange-Contrack
5 Juli 1858 yang ditandatangi pihak Belanda antara Dirk Francois dengan Raja
Bantilan Syaifuddin. Tahun 1918 berubah menjadi Tolitoli seperti terlihat dalam
penulisan Korte Verklaring
yang ditandatangani Raja Haji Mohammad Ali dengan pemerintah Belanda yang
berpusat di Nalu.
Bahasa yang dipakai sehari-hari adalah Bahasa Geiga. Bahasa
ini menurut Ahli Bahasa AC. Kruyt dan DR. Adriani termasuk dalam kelompok
Bahasa Tomini yang tersebar antara Desa Towera di daerah Kabupaten Donggala
sampai dengan Desa Molosipat di perbatasan Gorontalo.
Daerah ini merupakan penghasil rempah-rempah seperti: cengkeh,
kopra dan kakao yang berkualitas tinggi. Selain itu Tolitoli juga kaya akan
hasil laut (ikan, rumput laut dan lain-lain) karena berada di daerah pesisir.
Tolitoli saat ini dalam proses melakukan perdagangan internasional yang dikenal
dengan nama TOTATA (Tolitoli-Tarakan-Tawao) dan TOSAMIN
(Tolitoli-Sabah-Mindanao).
Daerah Tolitoli merupakan salah satu daerah yang perkembangan
transportasinya dari tahun ke tahun cenderung lambat. Sejak tahun 1980-an
hingga sekarang pesawat udara yang dapat mendarat masih sebatas Casa dengan
penumpang 12 orang dengan jadwal penerbangan tidak setiap hari. Pembangunan
transportasi darat kurang lebih sama, padahal untuk mendukung kelancaran
distribusi hasil perkebunan rakyat yang dikatakan melimpah seharusnya didukung
dengan sarana transportasi yang memadai. Ada beberapa tempat wisata di Tolitoli
yang sangat indah, yaitu pantai Lalos, Sabang Tende, Bajugan, Kolondom dan
wisata bawah laut dengan terumbu karang yang masih asli dan berbagai pulau yang
sangat cocok untuk resort..
Dengan wafatnya Raja Anoglipu atau Kuntu Amas, maka
kabupaten Toli-Toli ini terbagi menjadi 4 bagian kerajaan lagi yang
masing-masing raja nya sebagai berikut:
1.
Kerajaan
Tolongan dengan Raja Dai Parundu
2.
Kerajaan
Tulaki dengan Raja Pulili Dwuta
3.
Kerajaan
Bunobogu dengan Raja Umayah
4.
Kerajaan
Riau dengan Raja Ndulu
Setelah keempat
raja di atas wafat maka atas persetujuan keempat jurusan atau golongan rakyat
dengan Bokidu, diangkatlah Jogugu Bataralangit menjadi Parabis (wakil raja) dan
memerintah keempat wilayah yang akhirnya di persatukan kembali.,
Perkembangan
Bataralangit
meninggal ±1540 diganti oleh anaknya yang bernama Eanto Moh. Tahir dengan gelar
Madika Moputi. Dalam Baool Staat raja ini merupakan raja pertama dalam susunan
raja-raja dan tinggal di Pinamula 1540-1595.
selengkapnya akan di bahas pada lembaran berikut ini, beserta letak geografisnya, logo daerah, visi misi, dan lain lain.
selengkapnya akan di bahas pada lembaran berikut ini, beserta letak geografisnya, logo daerah, visi misi, dan lain lain.
RIWAYAT TAU TOTOLU
(ORANG TOLITOLI)
Riwayat asal usul tau
totolu yang pertama pada angkarumawi I dan II dibawah ini masukan dari almarhum
Moh.Rais Amirudin Datu Djaenal Abidin, masing2 , sbb:
I.
Kejadian
pertama Tau Totolu dalam angkaromawi I ini, berasal dari sepohon rotan besar
dan tinggi, rotan itu di beri nama : UWE SAKA, artinya rotan ajaib kemudian
rotan ini menjelma menjadi ujud manusia laki-laki yang besar dan tinggi pula.
Laki-laki tersebut di beri nama : “TANTALIUS “, laki-laki inilah yang menurut
riwayat yang menurunkan Tau Totolu.
II.
Kejadian
ke-II Tau Totolu dalam angkaromawi ini berasal dari sepohon OLISAN BULAN atau
dari sepohon bambu kuning, setelah bambu atau pohon ini dibelah dua ternyata di
dalam bambu kuning tersebut terdapat seorang bayi laki-laki, bayi laki-laki ini
dipelihara oleh orang yang menemukannya itu sampai dewasa dan di beri nama :
“DATUAMAS”, karena di dapat dari dalam bambu kuning. Inilah yang menjadi
riwayat yang menjadi Raja di Tolitoli.
Kejadian
Tau Totolu pada angkaromawi I dan II di atas, setelah penulis menceritrakan
kepada orang tua tua dahulu, mereka tidak percaya atas kejadian tersebut,sambil
mereka memberikan alasan-alasan juga yang dapat dibenarkan. Adapun alasan mereka pada angkaromawi I adalah :
laki-laki yang bernama TANTALIUS hanya seorang diri tanpa disertai perempuan
atau istrinya. Dan dalam angkaromawi II : laki lakii yang bernama “DATUAMAS”
pula hanya seorang diri tanpa disertai perempuannya atau istrinya, jadi tidak
mungkin dapat memberikan keturunan. Mana mungkin tuhan memberikan pada
TANTALIUS dan DATUAMAS seorang perempuan untuk jadi isteri merekaseperti yang
sudah berlaku atas nabi pertama Adam alaihissallam.
III. Kejadian ke-3 pada angkaromawi III ini: dua orang
laki-laki dan dua orang perempuan, masing-masing bernama : 1. NUT HU SYUFI
AJAL, 2. NUT HU PUTIH ALLAH, 3. SITI HAWA, 4. SITTI SYARIFA ZAMZAM. Menurut riwayat,
dua pasang manusia seperti suami istri ini masih setengah dewa karena mereka
sering atau sewaktu-waktu bisa lenyap pada pandangan manusia biasa dan tempat
kediaman mereka belum diketahui entah dimana dan kemana mereka pergi.
Riwayat
kejadian Tau Totolu ini di atas ini adalah dari orang tertua dahulu, mereka
hanya yakin serta percaya kejadian asal usul Tau Totolu ini pada angkaromawi 3.
Yaitu dari : 1. Nut hu syufi ajal, 2. Nut hu putih Allah, 3. Sitti hawa dan 4.
Sitti zamzam, namun keempat mereka ini masih merupakan manusia setengah dewa.
Kisah
selanjutnya : Nut hu syufi ajal kawin dengan sitti hawa dan mendapatkan anak
perempuan yang di beri nama : PUTERI SANDANA. Nut hu putih allah kawin dengan
Sitti syarifa zamzam dan mendapat anak laki-laki dan di beri nama : BASAH
BANDING BANDING BASAH.
Pada
suatu hari Nut hu syufi ajal menyampaikan maksudnya pada Nut hu putih allah, ia
bermaksud pergi bertapa di suatu tempat bernama : gunung GALANG atau pulau
GALANG. Gunung GALANG ini ada terletak di atas kampung kalangkangan atau dekat
kampung lakatan.
Anak
puteri perempuan mereka, puteri sandana di titipkan atau di pelihara oleh Nut hu putih allah dan isterinya. Puteri
sandana masih anak-anak pada waktu itu umurnya masih sama dengan umur basah
banding-banding basah, dan mereka bermain bersama
Berangkatlah
nut hu syafi ajal bersama dengan isterinya sitti hawa, meninggalkan Nut hu
putih allah beserta keluarganya, menuju ke tempat pertapaannya ke gunung
Galang. Di gunung Galang Nut hu syufi ajal dan istrinya sitti hawa mengadakan
pertapaan dengan meminta kepada tuhan supaya permintaan kedua mereka dapat
dikabulkan oleh Allah S.W.T
Adapun permintaan
Nut hu syufi ajal dan istrinya yaitu untuk memerintah atau menguasai makhluk
jin dan setan., supaya jin dan setan tidak besar lagi pengaruhnya kepada
manusia. Beberapa tahun lamanya sudah berlalu dalam pertapaannya Nut hu syufi
ajal dan istrinya belum pernah ada kabar beritanya. Sementara putri mereka, putri
lanzat atau yang biasa di panggil putri sandana sudah menginjak usia dewasa.
Pada suatu ketika Nut hu putih allah membuat sebuah acara sederhana dengan
membuat makanan sederhana, yang terdiri dari : nasi ketan merah, nasi ketan
putih, nasi ketan yang diwarnai dengasn warna kuning, 1 biji telur ayam yang
direbus, dan 5 telur ayam yang digoreng(mata sapi). 3 piring nasi ketan sudah
tersedia, sepiring yang merah, sepiring yang Putih, sepiring yang kuning, dan
sepiring yang besar yang terdiri atas stengah nasi ketan merah, dan setengahnya
nasi ketan putih, di tengah-tengah nasi yang merah dan putih dalam piring itu
di letakan sebuah telur yang sudah di rebus tadi dan lima biji telur yang sudah
di goreng tadi di letakan pada sekeliling nasi merah dan nasi putih dalam
sepiring tadi. Sayur dibuat dari se-ekor ayam jantan merah bulunya dan kuning
kakinya di sembeli kemudian di masak dengan santan kelapa, inilah bahan makanan
sederhana itu. Maksud acara sederhana ini, dilakukan oleh Nut hu putih allah
untuk membacakan doa selamatan kepada kedua sahabatnya yang pergi bertapa itu,
nut hu syufi ajal dan istrinya sitti hawa, setelah doa selamatan selesai, tidak
di sangka-sangka muncullah nut hu syufi ajal dengan mengendarai kuda merah
besar tinggi. Nut hu syufi ajal tidak turun lagi dari punggung kudanya, dia
hanya mengatakan : “perjodohkan anaku, putri lanzat dengan putramu, basah
banding banding basah. Dan Nut hu syufi ajal, kembali berkata pada : acara yang
engkau buat tadi adalah acara tradisional yang manfaatnya sangat mujarab,
asalkan meminta doa dengan segala keihklasan hati kepada Allah S.W.T
Nut hu
syufi ajal pada pesanan terakhirnya kepada Nut hu putih allah : peliharalah,
acara selamatan yang engkau buat itu, karena di dalamnya ada terkandung dahlil
mendahului pemimpin kita kelak untuk menciptakan dasar negara, setelah berkata
demikian Nut hu syufi ajal langsung melanjutkan perjalanannya, entah kemana
dengan mengendarai kudanya dengan amat kencang, sehingga dengan cepat sudah
lenyap dari pandangan mata.
Tibalah
waktunya putri lanzat sudah menginjak usia dewasa, begitu pula dengan basah
banding banding basah, sesuai pesan ayahnya atau amanat Nut hu syufi ajal ,
kalau anak sya putri lanzat sudah beranjak dewasa kawinkanlah dengan anakmu,
basah banding banding basah, walaupun saya tidak hadir tetap kawinkan mereka
berdua dan katakan pada anak-anak itu bahwa perkawinan mereka sudah di restui
oleh ayahnya putri lanzat, Nut hu syufi ajal, walaupun beliau tidak hadir.
Ringkas
ceritra, bertindaklah Nut hu putih allah dengan mengawinkan basah banding
banding basah dengan putri lanzat, setelah perkawinan itu di laksanakan tidak
berselang berapa lama mereka sudah mendapatkan keturunan. Tau totolu termasuk
suku rumpun lama, atau suku yang memepunyai kebudayaan teresendiri serta
menganut agama islam. Menurut orang orang tertua dahulu, setelah berwawancara
dengan penulis, mereka mengatakan bahwa kejadian ini kira kira pada abad ke-16
dan mereka menyatakan, mereka yakin akan kejadian TAU TOTOLU.
Demikianlah riwayat ringkas tentang asal usul tau totolu yang di kethaui
selama ini.
J SEJARAH
PERKEMBANGAN TOLITOLI
Permulaan perang dunia ke
II. Ketika Jerman mulai meborbadeer belanda, maka getarannya dapat dirasakan
sampai di indonesia, dimana indonesia pada waktu itu masih berstatus tanah
jajahan Belanda (Nederlansch Indische atau Hindia belanda). Tentara Belanda
yang berdiam di Tolitoli, pada waktu itu, ada sebuah kompie yang di pimpin oleh
seorang letnan yang bernama : HAERBERTS. Penempatan tentara Belanda pada waktu
itu, karena sejak pemberontakan rakyat tolitoli di desa salumpaga yang
menjatuhkan bnyak korban yaitu : Controleur J.P.De CAT ANGELINO dan Raja
Tolitoli yang bernama : MOGI HI ALI BANTILAN beserta dengan % orang velt politie
seorang opas Raja dan seorang jurutulis yang terjadi pada 5 juni 1919, maka
sejak itu Tolitoli dianggap sebagai daerah yang berbahaya yang harus yang harus
dipimpin oleh tentara militer, oleh karena itu pada waktu LETNAN HAERBERTS
selain sebagai komandan tentara, Ia juga juga sebagai pemegang kekuasan
pemerintah sipil (GEZAGHEBBER) (tahun 1940 s/d akhir tahun 1941). Ketika jepang
mulai beraksi dengan menggempur Pearl Harbour (pelabuhan mutiara) di Hawai,
Amerika Serikat dan mulai berekspansi ke Indonesia, maka tentara Belanda yang
ada di Indonesia mulai mengadakan persiapan-persiapan untuk berhadapan dengan
tentara jepang yang akan menggempur Hindia Belanda (Indonesia). Oleh karena itu
maka tentara yang berada di Tolitoli yang di bawah pimpinan letnan HAERBERTS
semua dikumpulkan (konsinyir) di poso, di bawah pimpinan kapten DE YONG.
Tentara dari tolitoli semua berangkat ke poso sulawesi tengah untuk pengamanan
di Tolitoli di gantikan oleh satu peleton polisi (Gewapende politie) dibawah
pimpinan inspektur polisi : BOERTJE (akhir november 1941). Peleton polisi ini
semua berasal dari manado, sehingga banyak juga suku Manado (Minahasa) sebagai
anggota polisi anak Birma-Singapura dan Filiphina. Pemerintah belanda di
Indonesia sudah semakin kalangkabut sehingga sudah kehilangan kordinasi,
termasuk pemerintah Belanda di Tolitoli yang pengamanannya pada waktu itu di
bawah kordinasi inspektur polisi BOERTJE. Polisi-polisi yang mulai mengerti politik
pada waktu itu mulai bergaul dengan orang-orang politik di daerah Tolitoli
dalam hal ini partai syarikat Islam Indonesia (PSII) yang satu satunya partai
yang ada di Tolitoli pada waktu itu. Setelah jaminan untuk para pihak polisi
sudah semakin menciut karena hubungan sudah semakin sulit, karena kapal-kapal
dari Manado,makassar, dan Batavia sudah tidak ada lagi, yang pada waktu itu
dilayani oleh kapal-kapal K.P.M (Koninklyke Paket Vaart Maatschapy) sudah di
konsinyir di Tanjung Priok, maka kedudukan polisi-polisi di daerah umumnya sudah
semakin sulit apalagi daerah Tolitoli pada waktu itu masih daerah yang
terisolir. Rasa Antipati terhadap Belanda oleh pihak polisi mulai Timbul dan
klimaxnya terjadi pada tanggal : 25 january 1942, dimana polisi-polisi telah bersepakat
untuk mengadakan suatu kudeta berdarah di Tolitoli yaitu dengan membunuh
Inspektur polisi, yaitu BOERTJE, kemudian menangkap controleur2 yaitu :
Controleur BRUKEL di Tolitoli dan Controleur De VRIES dari Leok BUOL. Sesudah
Inspektur BOERTJE di bunuh, maka kedua controleur yang ditangkap itu di tahan
dirumah controleur Tolitoli yaitu rumah bupati KDH sekarang ini. Mereka yang
memelopori peristiwa kudeta ini ialah :
J AWUY, Polisi agen tkt II J SUPANDI,
polisi agen tkt II
J WAANI, Polisi agen tkt II J LANGUYU,
polisi agen tkt II
J PIRING, polisi agen tkt II J J. HABIBIE,
polisi agen tkt II
J MOKALU, polisi agen tkt II J KAMAL,
polisi agen tkt II
J SISWOYO, polisi agen tkt II D.l.l
Setelah kudeta berhasil maka pengaturan kedalam dan
kordinasi dengan pihak sipil tidak berjalan sebagaimana mestinya karena rupanya
tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Dua orang di antara polisi yang memberontak
dan melarikan diri ke palu dan rupanya mereka melapor kepada komandan tentara
belanda dari Tolitoli yaitu Letnan HAERBERTS yang kebetulan masih ada di palu.
Keadaan rakyat dan pemerintah di tolitoli pada waktu itu menjadi kacau
sedangkan berita pendaratan tentara jepang sudah semakin santer dimana-mana,
oleh karena itu pemikiran polisi polisi pada waktu itu bukan mau mengatur dan
mengadakan dinasi tetapi semua berfikir bagaimana menyelamatkan diri seandainya
ada serangan balasan dari pihak Belanda ataupun kalau jepang mendarat.
SERANGAN BALASAN
DARI PIHAK TENTARA BELANDA.
Pada tanggal : 18 februari
1942, akibat laporan dari dua polisi yang melarikan diri ke palu, maka
mendaratlah di tolitoli (kalangkangan), 1 regu tentara Belanda, di bawah
pimpinan Letnan HAERBERTS dan seran WELINGGA, yang di sebut sersan Merah karena
kulit tubuhnya berwarna merah. Mereka mendarat di kalangkangan dan pada jam
01:00 tengah malam mulailah mereka berjalan kaki dari kalangkangan masuk ke tol
polisi di Tolitoli, setelah mendengar bahwa ada pendaratan di kalangkangan maka
masing-masing menyelamatkan diri dengan keluar dari dan berlindung di kaki-kaki
gunung tuwweley. Kedua pimpinan polisi yaitu AWUY dan WAANI terus mengendarai
sebuah jeep dan menuju ke utara (kalangkangan) dan tepat pada km 3 (tanjung
pel.Dedeyang sekarang sudah di gusur), maka mereka bertemu dengan tentara
Belanda yang sedang masuk ke kota Tolitoli dan terjadilah tembak menembak,
dimana jeep yang dikendarai AWUY dan WAANA di tembak, dan tepat pada ban mobil
jeep mereka, sehingga ban itupun kempes, dan kaca didepan pun kena tembakan
sehingga kacanya juga pecah tapi tidak mengenai mereka. Kemudian AWUY dan WAANI
dapat menyelamatkan diri, keluar dari mobil jeep tersebut dan menyelinap naik
ke bukit dan lari dengan keadan terpisah karena gelap gulita pada malam hari dn
nanti kemudian diketahui bahwa AWUY lari terus ke Buol dan WAANI bersembunyi di
atas gunung kilo 2 (sidoarjo). Demikian pada malam itu tentara belanda masuk ialahdengan
aman ke kota Tolitoli dan dapat menguasai kota Tolitoli sedangkan polisi yang
tidaak melarikan diri mengungsi ke gunung-gunung untuk menyembunyikan diri, ,
daan seminggu kemudian belanda sun seminggu kemudian belanda sudah dapat
menangkap semua polisi-polisi yang mengadakan KUP, dan polisi –polisi yang
tidak terikut, di tampung kembali oleh belanda ke asrama dan mereka yang di
tangkap untuk kemudian di hukum matidi
hukum mati dgn tembakan, berikut ini nama2 tentara yang dihukum mati :
1. WAANI 3. LANGUYU 5.
MOKALU 7.AWUY
2. PIRING 4. SUPANDI 6.
SISWOYO
JEPANG MENDARAT DI
TOLITOLI
Pada
tanggal 30 mei 1942, mendarat di Tolitoli. 1 kompi tentara jepang
dibawah pimpinan komandan :
myamoto dan Miyake. Tindakan pertama jepang yang dilakukan ialah mengamankan
kota Tolitoli dgan menangkap raja matata Dg.masese, dengan polisi yang masih
cinta kepada belanda, kemudian Raja matata Dg.Masese terus langsung di bawah ke
manado dan di interneer di manado dan beliau menemui ajalnya dalam interniran
jepang. Polisi yang bersenjata, yang di tahan di tolitoli hanya dalam waktu 7
hari dan sesudah mereka menyatakan diri sanggup bekerja sama dengan jepang,
maka jepang terus melepaskan mereka dan menamakan mereka sebagai jumpo (polisi)
dalam bahasa jepang.Kurang lebih melepaskan mereka dan menamakan mereka sebagai
jumpo (polisi) dalam bahasa jepang.Kurang lebih 3 bulan jepang mengadakan
pengamanan kemudian, barulah mereka mengatur pemerintah sipil yang dipimpin
oleh seorang bunken kanrikan (setingkat wedana) yang bernama Awazu dibantu oleh
Raja Tolitoli yang baru yaitu : Hj. Mohamad saleh bantilan. Pemerintahan yang
setingkat kewedanan ini berlangsung selama kurang lebih satu setengah tahun,
kemudian naik tingkat sehingga statusnya menjadi ken kanrikan yang bernama :
Imaki, tentara Jepang yang tadinya dari angkatan daratetengah tahun, kemudian
naik tingkat sehingga statusnya menjadi ken kanrikan yang bernama : Imaki,
tentara Jepang yang tadinya dari angkatan darat maka dengan meningkatnya status
pemerintahan terus di ganti dengan : Kai Gun (angkatan laut).
PELABUHAN DEDE
MENJADI LABUAN UDARA
Pelabuhan Dede juga dijadikan pelabuan udara
oleh jepang, sehingga pernah terkumpul sampai 10 pesawat terbang pembom, yang
berpangkalan di pelabuhan Dede Tolitoli.
PEMBERONTAKAN
MALOMBA
Pemerintah jepang yang
semakin lama semakin menampakan kekejamannya menimbulkan ketakutan rakyat yang
akhirnya rakyat menjadi nekad untuk memberontak/mengadakan perlawanan kepada
jepang. Ini terjadi di desa Malomba pada tanggal 18 juli 1945, dimana ken
karinkan imaki dibunuh oleh rakyat. Mereka yang tergabung dalam pemberontakan
ini adalah :
1. Lanoni 7.
Jafar 13. Bacolena
2. Tantang Madayuni 8.
Baula 14. Abd. wahab
3. Mursin 9.
Lasaenong 15. Usman
4. Bebelan 10.
Tanlangka 16. Adam labudu
5. Datuintan 11
Hi. Hamzah 17. Daeng marencong
6. Rajaili 12.
Amrat
Dalam
membalas pemberontakan ini, Dalam membalas pemberontakan ini,
maka jepang mengerahkan seluruh kekuatan pasukannya yang ada di tolitoli, yaitu tentara tentara
jepanguntuk membasmi atau memadamkan pemberontakan tersebut. Dalam
pembasontakan tersebut. Dalam pembasmian ini tertangkaplah beeberapa dari
pemberontak tersebut dan penyelesaiannya ialah mereka yaberapa dari pemberontak
tersebut dan penyelesaiannya ialah mereka yang berjumlah 13 orang mati
dipancung, di kaki gunung panasakan di tempat di mana mati dipancung, di kaki
gunung panasakan di tempat di mana 7 orang polisi sebelumnya divonis oleh
belanda. Ke 13 orang tersebut yang di pancung oleh jepang yang masih sempat
teringat ialah : LANONI, BEBELAN, TANTANGKA, BACOLENA, BAULA, MURSIN,
JAFAR,dll...
JEPANG MENYERAH DAN
INDONESIA MERDEKA
Proklamasi kemerdekaan
indonesia tidak begitu berpengaruh di tolitoli, karena waktu itu jepang masih
menyembunyikan persoalan tersebut, tetapi di samping itu mereka (jepang) sudah
mulai berangsur angsur diangkut oleh kapal-kapal mereka yang masih tersisa ke
tempat-tempat yang strategis untuk mengangkut mereka pulang ke jepang atau ke
tempat dimana ada induk pasukan mereka. Sisanya yang tidak sempat diangkat,
segera mencari tempat persembunyian mereka, termasuk beberapa orang lainnya
yang dipimpin oleh TANAKA ikut bersembunyi di hulu kuala Buol, atau yang biasa
di sebut AIR TERANG.
PASUKAN BELANDA
MEMBONCENG PADA KEMENANGAN SEKUTU
Awal tahun 1946, maka
mendaratlah 1 regu pasukan KNIL (Koninklyke Indische Leger) yang dipimpin oleh :
LETNAN DE VREE. Mereka menjajahi keamanan di Tolitoli dengan maksud untuk mengatur
kembali siasat politik mereka untuk membagi-bagi indonesia dalam beberapa
negara bagian, dimana Tolitoli termasuk dalam wilayah negara indonesia timur
yang ketika itu presidennya GDE RAKE SUKAWATI yang berkedudukan di Makassar,
stelah 3 bulan Letnan De Vree mengamankan atau berada di Tolitoli, maka
datanglah seorang controleur pertama yang bernama KLAUS, dibantu oleh seorang
aspirant controleurnya dan bangsa indonesia yang menjadi HPB Bestuur
assistennya ialah : R.M. Pusadam. Seorang polisi yang menjadi pengamanannya
ialah : VINCE, pada waktu itu karena tolitoli sudah termasuk dalam negara
indonesia Timur maka, secara administrasi harus tunduk pada pemerintah
NICA(Nederlansch Indische Civiel Administrasi) yang berpusat di makssar.
Controleur KLAUS bertugas sampai dengan akhir tahun 1943. Awal tahun 1949 KLAUS
sudah diganti olehbertugas sampai dengan akhir tahun 1943. Awal tahun 1949
KLAUS sudah diganti oleh controleur DE KLEER, dan kepala polisinya adalah
NAHAR, mereka bertugas sampai dengan
akhir november 1949
KONFRENSI MEJA
BUNDAR DAN PENYERAHAN KEDAULATAN
Menjelang desember 1949,
dimana konfrensi Meja Bundar telah usai dan menjelang penyerahan kedaulatan,
maka pemuda-pemuda indonesia yang berada di wilayah tolitoli mulai merasakan
arti nasionalisme dan pentingnya negara kesatuan.
AKSI PEMUDA
TOLITOLI DIBAWAH PIMPINAN TJAMBANG DAN BADURANGAN
Akhir november 1949, maka controleur DE KLEER dan
inspektur polisi NAHAR telah lebih dahulu meninggalkan Tolitoli ke makassar.
Yang ditinggalkan pada waktu itu di tolitoli adalah pimpinan pemerintahan
bangsa indonesia ialah : A.R. NENTO sebagai H.P.B (Hoofd van plaatselyke
Bestuur) dan polisinya dipimpin oleh ABDULLAH DAENG MALEWA (Inspektur Polisi
2de class).
Aksi pemuda dimulai dari
soni (kec.Dampal Selatan) yaitu tjambambang dan badurungan dengan mengorganisir
pemuda dan menangkap polisi yang bertugas di Dampal (polisi NICA) dan kemudian
masuk ke tolitoli dengan maksud mengadakan satu gerakan di Tolitoli. Tiba di
tolitoli mereka dapat sambutan yang baik dari pemuda-pemuda yang ada di
tolitoli karena semua sudah dapat memahami arti dari suatu kesatuan dari sabang
sampai merauke. Mereka dengan segera mengadakan hubungan dengan H.P.B A.R.
Nento dan pejabat kepala polisi Abdullah Dg Mallewa dengan maksud untuk
mengambil alih kekuasan pemerintah. A.R. Nento dan Abd. Dg Mallewa dengan
mempertimbangkan keamanan dan ketentraman rakyat maka mereka terus mengadakan
musyawarah dan hasilnya ialah senjata polisi diserahkan kepada pemuda-pemuda
oleh Abdullah Dg. Mallewa dan daeng Malewa sendiri terus meninggalkan Tolitoli
menuju makassar sedangkan A.R. Nento tetap sebagai H.P.B (kepala pemerintah
negeri) Tolitoli tetapi sifatnya pasif karena situasi dalam keadaan transisi.
Setelah pemuda mendapat senjata maka berhubung dengan kedaan ekonomi pada waktu
itu menjadi sulitkarena hubungan kapal kapal laut belum teratur sehingga dengan
perahu perahu layar mulai pemuda-pemuda mengadakan hubungan dengan North Borneo
atau pulau sulu, dengan maksud mengadakan barer, yaitu kopra-kopra yang dimuat
dari tolitoli ditukar dengan kebutuhan sehari hari atau kebutuhan primer
termasuk juga kebutuhan sekunder, katakanlah mereka telah mengadakan
penyelundupan ketangki dampak dari segala ulah ini menimbulkan suaut kedaan
masyarakat yang tidak tentram karena banyak pemuda telah bertindak
sendiri-sendiri dengan tidak ada seorangpun yang harus di dengar dan menjadi
pimpinan. Hal inipun dapat diketahui oleh pasukan pasukan apris yang pada waktu
itu sudah mulai menyatukan diri dalam suatu disiplin yang teratur yaitu :
Pasukan dari SULAWESI UTARA, MALUKU UTARA (SUMU). Awal tahun 1950, pasukan
tentara yang dipimpin oleh Kapten Mogot dan Letnan Manase, dari kesatuan
Branjangan datang dari manado, mereka datang untuk pengamanan di wilayah Tolitoli
yang dalam hal ini ikut mengatur susunan pemerintahan, menghentikan semua
kegiatan yang mengacaukan masyarakat namun mereka memilih pemuda pemuda yang
berbakat untuk di jadikan tentara dan untuk itulah terpilih 2 orang
diantaranya, yaitu : BATHIN dan ISMAIL MAILILI, yang kini BATHIN sendiri sudah
meninggal dunia sebagai lettu Purnawirawan dan ISMAIL MAILILI yang juga telah
meninggal dunia dan menjadi Mayor Purnawirawan serta menjadi salah seorang
Anggota DPRD Kab. Gorontalo, di Gorontalo.
PERGANTIAN KEPALA
PEMERINTAHAN NEGERI DAN PASUKAN-PASUKAN PENGAMANAN
Pada awal tahun 1951,
kepala pemerintahan negeri Tolitoli yang tadinya di duduki oleh A.R. NENTO kini
telah digantikan oleh DAENG MARAJA LAMAKARATE, putra kaili dari Palu. Kepala
polisinya pun telah di gantikan oleh SITANALA, dan pasukan tentarapun telah di
ganti juga , dulunya pasukan Branjang, dan sekarang menjadi pasukan Badak Hitam
Bukit barisan yang dipimpin oleh MOITO. Susunan pemerintahan yang sudah
demikian teratur, menimbulakan kedisiplianan yang juga sudah demikian mantap
sehingga pergantian-pergantian pimpinan pemerintahan sudah semakin teratur.
Pada tahun 1953, kepala pemerintahan negeripun ikut di ganti, yang menggantikan
beliau adalah JAFAR LAPASERE. Dan kepala kepolisian negara juga digantikan oleh
Raden MULYO KUSUMO. Tahun 1953/1955, maka yang bertugas kembali sebagai kepala
pemerintahan negara adalah KASIM RAZAK, dan kepal kepolisiannya ialah RUSTIDJO BA, sebagai kepala polisi Distrik.
TAHUN 1955 S/D 1958
Menjelang pecahnya
pemberontakan permesta yang diproklamasikan di makassa pada tanggal : 2 Maret
1957, maka datanglah pasukan tentara dari kompi FRANS yang menggantikan BADAK
HITAM yang dipimpin oleh LETNAN PIAY sebagai komandan VAK dan KEPALA
PEMERINTAHAN NEGERI telah berganti pula dari M. KASIM RAZAK kepada ANDI
MOHAMMAD TAHIR. Demikian juga dari kepolisian dalam kurun waktu 3 tahun telah
beberapa kali berganti, yaitu dari: RUSTIDJO BA digantikan oleh : SUNDPIET, dan
dari SUNDPIET digantikan oleh RUSMANdan dari RUSMAN digantikan lagi oleh :
F.MINGKID.
2 MARET 1958
PERMESTA MEMUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN PUSAT(JAKARTA) DAN MENYATUKAN DIRI DENGAN
PRRI (BUKIT TINGGI)
Sudah diketahui bahwa
proklamasi 2 maret oleh pihak permesta, karena didorong oleh rasa tidak puas
terhadap politik pemerintah pusat terhadap pembangunan yang tidak merata
apalagi memang telah ditunggangi oleh subversi dari luar negeri. Permesta yang
di ploklamirkan di makassar ditanda
tangani oleh 52 orang-orang penting dari kedua provinsi ini yang waktu itu
masih memiliki satu provinsi saja, yaitu prov. Sulawesi, kemudian belum
berselang setahun, rasa kesukuan dan rasa kedaerahanpun menjadi penyakit yang
memecah bela antara utara dan selatan. Itupula yang menyebabkan permesta
memutuskan diri di manado di bawah pimpinan kolonel warou, dan pada tanggal 2
maret 1958 permesta terus memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat di
jakarta dan menyatukan diri dengan PRRI di bukit tinggi. Di kalangan
masyarakatpun timbul rasa pro dan kontra atas tindakan permesta ini. Demikian
pula dengan partai partai politik di Tolitoli , PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)
dan PARTAI SYARIKAT ISLAM INDONESIA pro kepada pemerintah pusat jakarta, tetapi
PARTAI MASUMI mati hidup dengan PERMESTA. Di kalangan pemudapun pihak permesta
terus membentuk Komando Pemuda Permesta (KO.P.2) di bawah pimpinan hasan tawil
cs. Sedangkan dipihak yang masih pro terhadap pemerintah pusat jakarta secara diam-diam
membentuk suatu gerakan PEMBELA PEMERINTAH PUSAT (G.P.3) di bawah pimpinan :
MOREL METAHANG sebagai ketua PNI cabang Tolitoli pada waktu itu. Dikalangan
ABRI pun timbul rasa pro dan kontra. Adapun pimpinan kepolisian pada waktu itu
berada di tangan F.MINGKID yang oleh permesta juga diberikan wewnang untuk
memimpin pasukan permesta yang berada di Tolitoli, Angkatan Darat di tolitoli
pada waktu itu dipimpin oleh LETNAN D.PIAY
dari kie frans dan BODM oleh : letnan HABIBI, dari Batalion Q permesta.
GERAKAN PEMBELAH
PEMERINTAH PUSAT ATAU (G.P.3) MEMISAHKAN DIRI DARI PERMESTA DAN MENGHUBUNGKAN
KEMBALI DENGAN PEMERINTAH PUSAT DI JAKARTA.
Ketika permesta telah
memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat, maka mulailah pemerintah pusat
menyerang kota manado dengan terlebih dahulu mengadakan pemboman di gedung RRI
manado. Tentara permesta yang ada di daerah-daerah pun mulai bertindak menurut
kehendak hati masing-masing sehingga menimbulkan rasa antipati kepada rakyat
dan dengan itu pula, pihak-pihak yang tadinya pro kepada permesta mulai balik
belakang dan menentang permesta. Dengan demikian G.P.3 mendapatkan simpati dari
masyarakat dan pihak ABRI yang masih setia kepada pemerintah pusat,beberapa
orang polisi mulai memisahkan diri lari dari kesatuannya dan bergabung dengan
G.P.3. mereka juga dipimpin oleh komandan mereka masing-masing yaitu: I. RORY.
UMAR BASING, TADJILA, BUKKA, PARABAK, MADDJILA, BUKKA, PARABAK, MADJID, ALU
LUAS, SIYARAN AMUAL, dll. Demikian juga dari Angkatan Darat yang dipimpin oleh
Sersan Membaligh telah ikut bergabung dengan G.P.3 komando pemuda permesta pun
setelah melihat kenyataan bahwa permesta adalah suatu gerakan pemberontak maka
merekapun melapor ke markas G.P.3 dan menyatakan diri untuk bergabung dan
mereka berjanji tidak akan mengkhianati pancasila sebagai asas yang
dipertahankan oleh G.P.3 pada waktu itu.
24 APRIL 1958,
TERJADI TEMBAK MENEMBAK ANTARA GERAKAN PEMBELA PEMERINTAH PUSAT DENGAN PERMESTA.
Akan tetapi F. Mingkid tetap selalu mempertahankan permesta
bahkan mati hidup bersama permesta bahkan mengancam untuk menghancurkan kubur
pertahanan G.P.#. yang kebetulan pada waktu itu kubu pertahanan G.P.3. ada di
rumah M.Metahang sendiri, maka karena jalan perundingan tidak bisa ditempuh
lagi maka terpaksa menyiapkan kekuatan masing-masing untuk siap bertempur untuk
mempertahankan prinsip masing-masing.
D. PLAY
DAN HABIBI MELARIKAN DIRI KE MENADO.
Setelah permesta mulai merasakan kehilangan keseimbangan
sedangkan dari pihak masyarakat tidak lagi percaya akan omongan-omongan mereka
maka akhir april 1958, D.PLAY sebagai kom.vak dan HABIBI sebagai komandan BODM
dengan diikuti oleh seorang komandan KOP. 2 ( SINYO WALEWANGKONG ) dengan tanpa
setahu anak buahnya lari meninggalkan TOLI-TOLI dan menuju menado sebagai pusat
kegiatan permesta.
TEMBAK-MENEMBAK
ANTARA G.P.3. DAN PERMESTA.
Pada tanggal: 24 april 1958, setelah jalan musyawarah tekah
beberapa kali ditempuh sebagai G.P.3 malahan mendapat ultimatum untuk
dihancurkan pada jam 12 tengah hari tanggal tersebut di atas maka pimpinan G.P.3
terus menyiapkan pasukan yang ada untuk menunggu kemungkinan yang akan dilaksanakan oleh
permesta. Kekuatan-kekuatan G.P.3 yang dipimpin oleh M.Metahang pada waktu itu
ialah : KOMANDAN : M.METAHANG,
WAKIL :
AMR5IN MUMU,
ANGGOTA :
AHMAD RUMU
ANGGOTA :
A.W. HIPPY.
Kekuatan
G.P.3 dari pemuda sejumlah 65 orang. Dari kepolisian sejumlah 13 orang di bawah
pimpinan : PAPYLAYA, IB. RORY, UMAR BASING DAN TADJILA, sedangkan dari A.D.
dibawah pimpinan sersar D. MEMBALIGH.
Pertamputan
berlangsung selama 7 jam, yaitu mulai jam 8 pagi dan selesai jam 4 sore sesudah
komandan permesta tertembak di kepalanya ( F.MINGKID ) namun tidak sampai
korban karena hanya mengenai kepala bag.kiri tidak tembus di otak. Tertembaknya
pimpinan permesta ini mengakibatkan permesta menyerah tanpa syarat kepada G.P.3
demikianlah sesudah permesta menyerah maka seluruh senjata yang ada di tangan
permesta dilucuti dan pimpinannya dimasukkan kedalam lembaga permasarakatan.
16 MEI
1958 GEROMBOLAN DI/TII MENYERANG TOLITOLI.
Belum sebulan G.P.3 dalam membenahi keamanan, maka tiba-tiba
pada tanggal 16 mei 1958 TOLI-TOLI diserang oleh pasukan gerombolan yang
berkekuatan 75 orang dibawah pimpinan ASLY sebagai orang kedua dari MOH. NUR
RASYID komandan gerombolan DI/TII SULAWESI TENGAH. Serangan tersebut dapat
dipatahkan oleh G.P.3 dengan menembak pimpinanya di tangah kanannya 3 orang
korban dari pihak gerombolan yang di bawah lari sambil mundur dan melarikan
diri dengan menumpang perahu motor yang disiapkan oleh mereka di pulias.
20 MEI
PASUKAN OPERASI MENADO. 3 DARI DETASEMEN M. MENDARAT DI TOLI-TOLI MELALUI
KELANGKANGAN.
Pada tanggal 20 mei 1958, maka tiba-tiba pos tanjung pelabuhan
dede melaporkan bahwa ada terlihat dua buah kapal yang dengan semaran sedang
memasuki TOLI-TOLI dan telah berada di belakang pulau LUTUNGAN. Ternyata
laporan itu benardan ketika komandan G.P.3 memeriksa dan melihat dengan
teropong maka ternyata kapal tersebut menuju TOLI-TOLI tetapi merapat kepantai
kalangkangan. Komandan G.P.3 pun terus menuju kalangkangan dimana dalam
perjalanan bertemu dengan banyak rakyat desa kalangkangan yang lari membawah
barang-barang mereka dengan maksud mengungsi ke ogomoli karena menurut
keterangan mereka bahwa yang mendarat sekarang di kalangkangan adalah pasukan
permesta sebab mereka itu terdiri dari
anak-anak menado. Akan tetapi komandan G.P.3 yakin karena dengan melihat kapal
melalui teropong itu nyata bahwa kapal tersebut adalah type kapal perang ampok
yaitu adalah kapal yang telah melarikan diri dari menado ke pusat. Oleh karena
itu suatu keyakinan timbul bahwa itu pasti adalah tentara dari pusat (TNI). Ketika komandan
G.P.3 sudah menyebrang jembatan kalangkangan bersama dengan pengawalnya (john
lewis ruagawe) maka tiba-tiba diujung seberang ditodong oleh 2 orang tentara yang
telah mendarat dari kapal. Setelah komandan G.P.3 melaporkan tentang keadaan
yang sebenarnya setelah melihat bahwa apa yang melekat di bahu tentara-tentara
itu adalah lambang siliwangi. Demikianlah sesudah laporan pendek itu maka kedua
tentara itu terus di bawah menghadap komandannya yang berada di kapal. Ternyata
yang menjadi pemimpin pasukan tersebut adalah kapten B.SUPIT OKH. Kemudian
setelah supit menerima laporang dari komandan G.P.3, maka ia terus memerintah
agar kapal lansung saja masuk pelabuhan TOLI-TOLI sedang ia bersama komandan
G.P.3 bersama-sama dengan pasukan lainnya turun berjalan kaki sama-sama masuk
TOLI-TOLI. Setibanya di TOLI-TOLI ternyata kota TOLI-TOLI telah dikosongkan
oleh pasukan G.P.3, karena mereka termakan oleh berita rakyat yang dari
kalangkangan yang telah mengatakan bahwa yang mendarat itu adalah pasukan
permesta, dan komandan G.P.3 (M.METAHANG) sudah ditahan oleh pasukan permesta
karena mereka rupanya melihat bahwa komandan G.P.3 tersebut di bawah keatas
kapal.
SETELAH DICARI
DALAM WAKTU 2 JAM SUDAH TERKUMPUL DAN DIADAKAN SAMBUTAN DI TANAH LAPANG
HI.HAYUN.
BERTH SUPITH dalam pengjelasannya menegaskan
bahwa sesungguhnya mereka singgah di TOLI-TOLI hanya untuk mengisi air di
kapal, sesudah meraka menghancurkan kubu pertahanan gerombolan yang ada di SONI
yang menjadi pertahanan gerombolan DI/TII di bawah pimpinan MOH.NUR RASYID.
Jadi mereka sesudah mengisi air akan terus melangsungkan pelayaran ke menado
dalam tugas operasi permesta di menado. Namun mereka sampat memberi dorongan
semangat kapada pasukan G.P.3 dan memberi bantuan senjatan berupa 2 (dua) kas
granat untuk pasukan G.P.3. sesudah 36 jam berada di TOLI-TOLI maka pada malam
tanggal 22 mei 1958, mereka berangkat melansungkan perjalanan ke menado.
Perlu dituturkan bahwa di waktu
pertempuran antara pasukan G.P.3 dan pasukan permesta pada tanggal 24 april
1958, maka pasukan G.P.3 mengirim
beberapa utusan kepalu antara lain AMRIN MUMU dan AHMAD RUMU
serta M.GALIB FUDELLA untuk meminta bantuan peluru dan senjata pada pasukan
pemerintah pusat yaitu Bn.758 (eks Bn.FRANS KARANGAN) yang telah beradadi palu
dan pasukan Brawijaya 516 yang komandannya adlah mayor SAMPURNO.
25 MEI
1958, MENDARAT LAH DI TOLI-TOLI PASUKAN BRAWIJAYA BATALION 516. DIBAWAH
PIMPINAN KAPTAN TITULER USMAN BALLO.
Hasil dari utusan yang dikirim untuk memintakan ke palu, maka
tangal 25 mei 1958, mendaratlah di TOLI-TOLI pasukan Brawijaya 516, dibawah
pimpinan Kapten Tiluler Usman Ballo, dengan satu regu Brawijaya reguler di
tambah dengan anak buahnya Usman Ballo dari eks TKR. Pasukan ini dibawah
pimpinan utusan G.P.3 AMRIN MUMU.
Adapun
yang menjadi kepala staf dari USMAN BALLO ini adalah : LETDA SOEPARMO, dan staf
satunya adalah sersar mayor MUJONO. Setelah beberapa hari G.P.3 mengadakan
kerjasama dengan Brawijaya 516 yang dipimpin Usman Ballo ini maka kemudian
G.P.3 mengadakan timbang terima dengan
Usman Ballo ini sesudah komandan G.P.3 yaitu M.METAHANG melaporkan semua
kegiatan yang diadakan selama G.P.3 melaksanakan tugas pengamanan didaerah
BUOL-TOLI TOLI. Sesudah timbang terima ini maka semuah anak-anak buah G.P.3
kembali memegang tugas pokok masing-masing seperti guru sekolah, pegawai
daerah, polisi negara, dan kemudian dari pada itu Usman Ballo memilah
pemuda-pemuda yang belum ada tugas pokok dipakai terus menjadi pengikut Usman
Ballo, dan kemudian Usamn Ballo inilah yang kemudian membebaskan
tahanan-tahanan permesta yang ditahan oleh G.P.3.
Sesudah kapten Usman Ballo bertugas
sampai dengan akhir 1958, maka kemudian datanglah penggantinya juga dari Brawijaya
516 yang dipimpin oleh LETNAN SATU KRISYANTO. Kedatangan LETTU KRISYANTO
ini adalah membawa sturuktur baru dalam susunan organisasi ketentaraan dimana
pada waktu itu di sulawesi-tengah telah dibentuk PELAKSANA KUASA PERANG
(PEKUPER.) jadi kedatangan LETTU KRISYANTO ke TOLI-TOLI selain sebagai
komandan pasukan juga dia adalah sebagai PEMBANTU UTAMA PELAKSANA KUASA PERANG
(PU.PEKUPER.). Perlu diriwayatkan sedikit aktivitas LETTU KRISYANTO di TOLI-TOLI terutama sekali ialah memberi
nama desa KILODUA menjadi SIDOARJO, dimana nama itu melekat samapi sekarang ini
dan justru didesa itu pula beliau sempat
menyunting seorang puteri yang bernama: ROSMA SINSU, menjadi isteri yang kedua.
Nama itu diberi KILODUA karena justru beliau berasal dari kota sidoarjo jawa
timur. Beliau didalam bertugas juga mengikuti pegawai-pegawai untuk menumpas
gerombolan, sesudah pegawai-pegawai itu dilatih oleh beliau. Pernah beliau
bersama-sama dengan pegawai-pegawai sejumlah 52 orang mengadakan operasi
gerombolan didaerah DONDO.
Perlu
kiranya juga dijelaskan bahwa pimpinan pemerintahan sipil pada waktu itu adalah
ANDI TAHIR sebagai kepala pemerintahannya dan F.MINGKID sebagai kepala polisi
terdahulu telah diganti oleh A.KALORES. sesudah lettu krisyanto bertugas sampai
akhir tahun 1960 maka beliau diganti lagi oleh LETTU ISMADI yang telah membawa
struktur baru dalam kemiliteran yaitu dari PU.PEKUPER menjadi PERWIRA DISTRIK
MILITER (P.D.M). LETTU ISMADI ini bertugas sepanjang tahun 1960, dimana
TOLI-TOLI pada waktu itu sudah berubah status dari daerah kawedanaan telah
berubah menjadi DAERAH TKT II (KABUPATEN) dimana yang menjadi bupati pertamanya
adalah: R.M.PUSADAN yang dilantik oleh KOLONEL SOENARYADI sebagai panglima
KO-DAM XIII Medeka pada tanggal 16 juli 1960. Secara singkat pembentukan daerah
TKT II BUOL-TOLO TOLI akan diriwayatkan di halaman berikut: setelah BUOL-TOLI
TOLI tergabung menjadi daerah TKT II, maka pembentukan segala perangkat telah
disesuaikan dengan tinggkatan daerahnya, seperti kepolisian kalau dahulunya
hanya kepala polisi distrik, maka kini sesuai dengan tingkat daerahnya telah
dirobah pula menjadi kepala polisi Ressort ( Ka.PERES), yang pada waktu itu
dipimpin oleh : A.KAROLES. sesudah Lettu ISMADI bertugas KAPTEN NUSSI dari kes.
Brawijaya 502. KAPTEN NUSSI dibantu oleh kepala stafnya yang bernama: LETTU
ISMAIL, dimana sejak waktu itu pulalah status P.D.M tadinya berobah menjadi
KOMANDO DISTRIK MILITER (KO DIM).
Demikianlah
setelah kapten NUSSI bertugas sampai dengan akhir 1962, maka ia pun diganti
oleh: MAYOR SUWONDO, sebagai DAN DIM, demikianpula dari kepolisian telah
diganti dari DRS. SOEKARJO DIPOINOMO oleh R.SIRANG. dan BUPATI
KEPALA DAERAH pun telah diganti pula dari: R.M. PUSADAN ke tangan MOH.
KASIM RAZAK. Kemudian MAYOR SUYADI bertugas sampai akhir 1967, dan sesudah
itu digantikan pula oleh MAYOR ABD. SALAM dengan kepala stafnya EDDY
SOEROSO. Sedangkan dari kepolisian telah berganti pula dari A.SIRANG
ke A.LIHAWA dan bertugas sampai dengan akhir tahun 1968.
Demikianlah
sesudah EDDY SUROSO naik pangkat menjadi MAYOR, maka sesudah MAYOR
ABD.SALAM pindah dari TOLI-TOLI maka
MAYOR EDDY SOEROSOlah yang menggantikannya sebaga DAN DIM BUOL-TOLI TOLI dan
yang menjadi kepala stafnya adalah kapten DULHADI dan mereka bertugas samapi
dengan pemilihan umum tahun 1971. Dan sesudah itu maka EDDY SOEROSO terpilih
menjadi BUPATI KEPALA DAERAH BUOL-TOLI TOLI dan untuk DAN DIM datang lagi PAK
LETKOL: SUYADI untuk DAN DIM kedua
kalinya, dan bertugas dari tahun 1972 sampai dengan 1975. Setelah EDDY SOEROSO,
menjadi BUPATI KEPALA DAERAH TKT II BUOL-TOLI TOLI YANG KE-III, maka pimpinan
KO.DIM dan kepolisian saling ganti berganti sampai kini sebagai berikut:
DAN
DIM : LETKOL SURYADI DAN KA.STAFNYA MAYOR LOMBOAN bertugas dari tahun 1972
sampai dengan 1975. Kemudian sesudah itu letkol suyadi digantikan lagi oleh:
MAYOR SIPAN dengan stafnya MAYOR MARGONO bertugas dari tahun 1975 sampai dengan
1977 dan sesudah mayor sipan meninggal di TOLI-TOLI, maka MAYOR MARGONO
menjabat sementara DAN DIM 1977 sampai dengan 1978, dan sesudah itu maka sampai
pengganti Mayor sipan ialah: MAYOR SANTOSO dengan stafnya MAYOR MARGONO
bertugas dari 1978 sampai dengan 1980, kemudian yang bertugas sampai kini
sebagai pengganti Mayor SANTOSO adalah:
LET-KOL SULAIMAN M. Dengan KA.Stafnya I pertama adalah: Mayor S.G.SOEPARDI
(ALMARHUM) dan digantikan oleh Mayor MU ALIm.
DAN
DES : sebagaimana DAN DIM yang silih
berganti demikian pula dengan komandan Ressor kepolisian dari R.SIRANG sebagai
telah di jelaskan di atas maka beliau pun digantikan oleh : A.LIHAWA kemudian
di ganti kan oleh: DRS.SUMPENO, dan DRS.SUMPENO kemudian diganti oleh:
R.P.SYAHAWARUDIN dan R.P.SYAHAWARUDIN kemudian diganti oleh :A.R.LIHAWA dan
digantikan oleh : P.WINARNO dan winarno digantikan oleh : SOEHARJO dan SOEHARJO
kemudian digantikan DRS.KADIRUN sampai kini. Adapun periode tugas dari
kepolisian ini penulis tidak dapat mencantumkan pada penulisan kali ini dan
bila kemungkinan masih ada yang tidak sempat tercantum maka penulis memohon
maaf karena ada data autentik tidak ada pada penulis dan semua ini hanya
berdasar ingatan saja. Namun demikian penulis juga berharap kiranya penulisan
yang pendek ini dapat dijadikan bahan pegangan bagi mereka-mereka yang mau
meliput perkembangan daerah KABUPATEN BUOL-TOLI TOLI dari segala segi.
SEJARAH
SINGKAT PROSES TERBENTUKNYA KABUPATEN DAERAH TKT II BUOL-TOLI TOLI.
Sebagaimana diketahui bahwa dahulunya kedua wilayah kawedanan
ini yaitu BUOL-TOLI TOLI masing-masing tergabung dalam dua kabupaten, yaitu :
BUOL-TOLI TOLI termasuk dalam kabupaten GORONTALO sedangkan kawedanan
TOLI-TOLI termasuk dalam daerah
KABUPATEN DONGGALA. Usaha pertama untuk melepaskan diri dari ikatan kabupaten
dan berusaha untuk menjadi kabupaten sendiri adalah dari pemuka-pemuka
masyarakat BUOL yang waktu itu dipelopori oleh: USMAN BINOL dari partai
kedaulatan rakyat (P.K.R) BOMBO SALAKEA dari MASYUMI, USMAN LAINDJONG DARI
PNIT.KAWANDAUD dari MASYUMI, Ds.BUTUDOLA dari PNI, s.raukang dari P.K.R.
A.M.ABD RACHMAN dari PSII dan L.P.TAIM dari PSII. Para pemuka masyarakat ini
kemudian bersepakat untuk membentuk satu delegasi untuk menyampaikan petesi rakyat
ini ke gubernur SULAWESI di MAKASSAR yang pada waktu itu tahun 1955 Gubernur
sulawesi adalah: LANTO DAENG PASEWANG. Utusan pada waktu itu dipimpin oleh
USMAN BINOL dan langsung menghadap Gubernur LANTO DAENG PASEWANG di makassar
dimana kebetulan LANTA DAENG PASEWANG adalah pendiri PARTAI KEDAULATAN RAKYAT
(PKR).
Utusan disambut baik oleh gubernur pada waktu itu dan gubernur
dalam rangka perjalanan dinasnya ke ujung utara pulau selawesi, maka sempat
pula mampir di TOLI-TOLI dan BUOL dalam rangka melihat dari dekat situasi
daerah menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat BUOL tersebut. Akan tetapi
rupanya pada waktu itu belum ada maksud dari pemerintah untuk mengadakan suatu
pemekaran dalam kabupaten-kabupaten dan mungkin pula persyaratan untuk itu
belum cukup, maka hal tersebut oleh
pemerintah belum dapat direalisir pada waktu itu. Untuk itu pula maka pada
tahun 1957, maka pimpinan masyarakat dari BUOL mengarahkan pandangannya ke
TOLI-TOLI dan mungkin malihat kemungkinan-kemungkinan dalam usaha mau bersama-sama
berjuang untuk maksud dan tujuan yang sama yaitu untuk membentuk suatu
kabupaten lepas dari ikatan-ikatan kabupaten yang membawahinya pada waktu yang
lampau dalam hal ini Gorontalo dan donggala.
Untuk itu pula maka pada bulan maret 1957, telah datang ke
TOLI-TOLI utusan dari BUOL yang terdiri dari utusan-utusan yang dikirim ke
makassar dahulunya yang dipimpin oleh: USMAN BINOL, DS.BUTUDOKA, L.P.TAIM,
BOMBO_SALAKEA, M.BATALIPU dimana maksud mereka tidak lain yaitu untuk
mengadakan suatu pendekatan dengan pemuda-pemuda masyarakat TOLI-TOLI dengan
pemerintahnya dimana pada waktu itu yang menjadi kepala pemerintah dan
pemuka-pemuka masyarakat telah diadakan rapat bersama beberapa kali dimana
keputusan dalam rapat-rapat tersebut ialah:
1.
Satujuh dua kewedanaan bergabung
menjadi satu dan berjuang ke pusat untuk peningkatkan status dari kewedanaan
menjadi satu kebupaten.
2.
Memilih bebrapa orang utusan yang
mampu memperjuangkan petisi ini ke menteri dalam negeri di pusat JAKARTA.
Untuk
keputusan punt.2, maka dipilihlah utusan-utusan yang mampu, dimana yang
terpilih ialah:
1.
SALEH ALATAS (MASYUMI) sebagai
Ketua II.
2.
MOREL METAHANG (PNI) sebagai
Sekertaris.
3.
HI.IBRAHIM MALANGKE sebagai
Anggota (PSII)
4.
H.G.PUA (PNI) sebagai Anggota
5.
HI.MOH.ARSYAD (MASYUMI) sebagai
Anggota.
Adapun
biaya dari ke lima utusan ini disponsori oleh pemerintah kewedanaan yang
bekerja sama dengan B.O.D.M TOLI-TOLI. Keberangkatan ke lima delegasi ini
dimulai tanggal 09 juli 1957 dengan melalui menado terlebih dahulu untuk
menghubungi Gubernur Militer (D.J.SOMBA) pada waktu itu dan
Gubernur Sipil (H.D.MANOPPO). setelah beroleh bebrapa pegangan dari menado
dari pemerintah yang berwewenang dalam hal ini Gubernur Militer dan Gubernur
Sipil (istilah yang dipakai oleh permesta), maka delegasi melanjutkan
perjalanan menuju Jakarta dengan melalui Makassar. Utusan tiba diJakarta pada
tanggal 15 Agustus 1957 dan sesudah perayaan 17 Agustus 1957 yaitu pada tanggal
18 Agustus 1957, maka para delegasi dengan terlebih dahulu menghubungi pusat
partai masing-masing barulah menghadap menteri dalam negeri yang kebetulan pada
waktu itu menteri dalam negeri adalah Bapak SOENOESI dari PNI. Demikianlah
setalh beroleh beberapa pengangan terutama sekali dari menteri dalam negeri dan
dari parlemen RI, maka kemudian para utusan kembali pulang ke TOLI-TOLI.
Setibanya di TOLI-TOLI panitia penuntut Kabupaten terus berinisiatif mengadakan
rapat-rapat untuk mempersiapkan segala sesuatunya menyambut realisasi daerah
Tkt II yang baru nanti. Untuk itu pada halaman penulis merasa perlu malampirkan
salah satu hasil karya panitia penuntut Kabupaten BUOL-TOLI TOLI yaitu hasil
dari suatu rapat bersama sesudah delegasi pulang (kembali) dari Jakarta.
Demikian sesudah itu karena pihak permesta semakin goncar malaksanakan usaha
pemberontakannya, maka seluruh perhatian pemerintah pusat pada waktu itu di
arahkan untuk bagaimana menumpas pemberontakan permesta yang pada waktu itu
sudah bersatu dengan PRRI. Maka sepanjang tahun 1958 dan sampai dengan akhir
1959, usaha pemerintah adalah menumpas pemberontakh PRRI/PERMESTA, sehingga
nanti akhir tahun 1959,barulah pemerintah pusat mengeluarkan undang-undang
no.29. tanggal 31 Oktober 1959 sebagai penetapan tentang
pembentukan-pembentukan daerah-daerah Tkt II yang baru bersama-sama dengan 23
Kabupaten yang ada di sulawesi selatan. Sesudah undang-undang ini dikeluarkan
maka panitia penuntut kabupaten terus dipanggil oleh Residen Kordinator di palu
yaitu Bapak KUSNO DHANUPOYO, dimana dalam percakapan bersama kemudian disetujui
R.M.PUSADAN untuk dikirim ke TOLI-TOLI menjadi Bupati persiapan dalam rangka
pembenahan daerah Tkt II yang baru ini dan kemudian oleh Keputusan pemerintah
Pusat R.M.PUSADAN ditetapkan sebagai BUPATI KEPALA DAERAH YANG DEFINITIF dan
dilantik oleh panglima kodam XIII Merdeka(KOL.SOENARYADI) pada tanggal 16 Juli dijadikan sebagai Hari
Daerah Tkt II BUOL-TOLI TOLI.
LOGO
DAERAH :
- BENTUK PRISAI JANTUNG: Kepahlawanan dan Patriotisme Persatuan
- BINTANG: Ketuhanan yang Maha Esa
- POHON KELAPA: Pohon Serbaguna yang menjadi perekonomian masyarakat
sejak dulu dan sekarang
- 5 BIJI POHON KELAPA DAN 5 PELEPAH: Mewujudkan dan mengamalkan Pancasila sebagai Falsafah Negara
- LINGKARAN PUTIH: Menggambarkan kasih sayang dan persaudaran yang tulus
antara penduduk yang berdomisili didaerah ini
- PADI DAN KAPAS: Sandang dan Pangan atau lambang kesejahteraan dan kemakmuran
- DUA BUAH CENGKEH:Gambaran doa dan pengharapan yang artinya hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya sekaligus cengkeh adalah salah satu komoditi andalan yang banyak diusahankan masyarakat Kabupaten Tolitoli.
- RUMAH ADAT TOLITOLI DAN PINTU ADAT BAMBU KUNING: Rumah adat Tolitoli dan Pintu adat bambu kuning
- DUA EKOR LUMBA-LUMBA: Sifat masyarakat Tolitoli yang ramah dan bergotong royong
- TIGA RIAK AIR: Menggambarkan masa lalu, masa kini dan masa akan datang.
Masa lalau adalah kisah lagenda tiga anak manusia atau totolu yang merupakan
cikal bakal lahirnya manusia pertama tolitoli dan berdirinya daerah ini.
Masa kini adalah kehiudpan dalam reformasi, transparansi dan demokrasi.
Masa datang adalah regenerasi dalam kehidupan dan penerus serta penentu kemajuan daerah ini berakal dari masa lalu.
- GARIS LINTANG: Ikatan batin dengan daerah-daerah lain di Sulawesi Tengah
GEOGRAFI :
Tolitoli dengan letak geografis yang sangat strategis yaitu berada diselat
Makassar, salah satu dari tujuan selat strategi didunia, hubungan langsung
dengan dunia internasional mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan
potensi daya terik investasi didaerah Tolitoli.
Seperti tertera di rencana strategis pengembangan daerah, ditahun 2010
mendatang Tolitoli dapat berdiri sebagai kabupaten mandiri dan sejahtera bertumpu pada pertanian, perkebunan, industri, perikanan dan perdagangan.
IKLIM DAN TOPOGRAPI :
Tolitoli memiliki ketinggian yang didominasi perbukitan dengan tinggi 0-2.500
meter dpl (diatas permukaan laut). Sebagai bagian dari wilayah tropis memiliki suhu udara rata-rata 22,4-3,7 0C dengan kelembaban udara pada kisaran 82-86%. Curah hujan pertahun 1.760,6 mm, dengan rata-rata 142 hari/tahun.
Kecepatan angina berada pada kisaran 10-15 knot.
VISI DAN MISI :
Visi adalah sebuah pernyataan yang menjadi panduan dalam proses pengem-
bangan wilayah, mengartikualisikan wujud dan tujuan wilayah tersebut di
masa depan. Visi kawasan Andalan Tolitoli menurut Rencana Induk. Pengem-
bangan Kawasan Andalan Tolitoli adalah: Terwujudnya kawasan sebagai
simpul strategis dalam jaringan antar wilayah dengan interaksi terkelolah.
Kemampuan menjadikan Kawasan Tolitoli menjadi simpul strategis dalam
jaringan antar wilayah memberikan peluang lebih besar bagi Kawasan Andalan
Tolitoli untuk menawarkan produk-produknya dan menerima produk wilayah lain
dengan satu wilayah tertentu, tetapi mampu berinteraksi dengan wilayah lain
dengan intensitas yang tidak jauh berbeda. Berdasarkan visi tersebut maka diru-
muskanlah misi kawasan Andalan Tolitoli untuk mendeskripsikan apa harus dila-
kukan untuk mencapai tujuannya.
Misi Kawasan Andalan tolitoli adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan kapabilitas internal, kapabilitas sumberdaya manusia,
pola-pola saling ketergantungan yang menguntungkan dan praktek-praktek
kelembagaan dan regulasi yang mendorong upaya peningkatan daya saing dan
keunggulan bersaing wilayah.
b. Memelihara dan mempertahankan daya saing atas komoditi-komoditi unik.
c. interkoneksi intrawilayah.
d. Mengembangkan kemampuan untuk menggali sumber-sumber pendapatan bagi
pembangunan yang mendukung desentralisasi dan otonomi daerah.
- BENTUK PRISAI JANTUNG: Kepahlawanan dan Patriotisme Persatuan
- BINTANG: Ketuhanan yang Maha Esa
- POHON KELAPA: Pohon Serbaguna yang menjadi perekonomian masyarakat
sejak dulu dan sekarang
- 5 BIJI POHON KELAPA DAN 5 PELEPAH: Mewujudkan dan mengamalkan Pancasila sebagai Falsafah Negara
- LINGKARAN PUTIH: Menggambarkan kasih sayang dan persaudaran yang tulus
antara penduduk yang berdomisili didaerah ini
- PADI DAN KAPAS: Sandang dan Pangan atau lambang kesejahteraan dan kemakmuran
- DUA BUAH CENGKEH:Gambaran doa dan pengharapan yang artinya hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya sekaligus cengkeh adalah salah satu komoditi andalan yang banyak diusahankan masyarakat Kabupaten Tolitoli.
- RUMAH ADAT TOLITOLI DAN PINTU ADAT BAMBU KUNING: Rumah adat Tolitoli dan Pintu adat bambu kuning
- DUA EKOR LUMBA-LUMBA: Sifat masyarakat Tolitoli yang ramah dan bergotong royong
- TIGA RIAK AIR: Menggambarkan masa lalu, masa kini dan masa akan datang.
Masa lalau adalah kisah lagenda tiga anak manusia atau totolu yang merupakan
cikal bakal lahirnya manusia pertama tolitoli dan berdirinya daerah ini.
Masa kini adalah kehiudpan dalam reformasi, transparansi dan demokrasi.
Masa datang adalah regenerasi dalam kehidupan dan penerus serta penentu kemajuan daerah ini berakal dari masa lalu.
- GARIS LINTANG: Ikatan batin dengan daerah-daerah lain di Sulawesi Tengah
GEOGRAFI :
Tolitoli dengan letak geografis yang sangat strategis yaitu berada diselat
Makassar, salah satu dari tujuan selat strategi didunia, hubungan langsung
dengan dunia internasional mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan
potensi daya terik investasi didaerah Tolitoli.
Seperti tertera di rencana strategis pengembangan daerah, ditahun 2010
mendatang Tolitoli dapat berdiri sebagai kabupaten mandiri dan sejahtera bertumpu pada pertanian, perkebunan, industri, perikanan dan perdagangan.
IKLIM DAN TOPOGRAPI :
Tolitoli memiliki ketinggian yang didominasi perbukitan dengan tinggi 0-2.500
meter dpl (diatas permukaan laut). Sebagai bagian dari wilayah tropis memiliki suhu udara rata-rata 22,4-3,7 0C dengan kelembaban udara pada kisaran 82-86%. Curah hujan pertahun 1.760,6 mm, dengan rata-rata 142 hari/tahun.
Kecepatan angina berada pada kisaran 10-15 knot.
VISI DAN MISI :
Visi adalah sebuah pernyataan yang menjadi panduan dalam proses pengem-
bangan wilayah, mengartikualisikan wujud dan tujuan wilayah tersebut di
masa depan. Visi kawasan Andalan Tolitoli menurut Rencana Induk. Pengem-
bangan Kawasan Andalan Tolitoli adalah: Terwujudnya kawasan sebagai
simpul strategis dalam jaringan antar wilayah dengan interaksi terkelolah.
Kemampuan menjadikan Kawasan Tolitoli menjadi simpul strategis dalam
jaringan antar wilayah memberikan peluang lebih besar bagi Kawasan Andalan
Tolitoli untuk menawarkan produk-produknya dan menerima produk wilayah lain
dengan satu wilayah tertentu, tetapi mampu berinteraksi dengan wilayah lain
dengan intensitas yang tidak jauh berbeda. Berdasarkan visi tersebut maka diru-
muskanlah misi kawasan Andalan Tolitoli untuk mendeskripsikan apa harus dila-
kukan untuk mencapai tujuannya.
Misi Kawasan Andalan tolitoli adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan kapabilitas internal, kapabilitas sumberdaya manusia,
pola-pola saling ketergantungan yang menguntungkan dan praktek-praktek
kelembagaan dan regulasi yang mendorong upaya peningkatan daya saing dan
keunggulan bersaing wilayah.
b. Memelihara dan mempertahankan daya saing atas komoditi-komoditi unik.
c. interkoneksi intrawilayah.
d. Mengembangkan kemampuan untuk menggali sumber-sumber pendapatan bagi
pembangunan yang mendukung desentralisasi dan otonomi daerah.
SARANA DAN
PRASARANA :
Kebijakan
pengembangan prasarana wilayah di Kawasan Andalan Tolitoli diarahkan untuk
membentuk perwujudan konsep pengembangan tata ruang dan menunjang pertumbuhan
kegiatan sektor unggulan dan kegiatan-kegiatan terkait.
Arahan pengembangan prasarana wilayah dapat ditunjukan sebagai berikut :
1.pembangunan prasarana penduduk dan kegiatan-kegiatan ekonomi sejalan dengan kompleksitas kebutuhannya pada masing-masing pusat perumbuhannya.
2.Pembangunan prasarana dan sarana dalam menunjang peruuhan sektor-sektor
unggulan pada setiap clister (zoning) dan pertumbuhan wilayah disekitar,
meningkatkan aksesibitas dan pelayanan kebutuhan wilayah sekitarnya sehingga
membentuk sturuktur tata ruang yang dituju.
Kawasan Andalan Tolitoli mempunyai prioritas utama pembangunan daerah pada pembangunan danpeningkatan prasarana perhubungan baik darat, laut dan udara.
Melalui telekomunikasi usaha untuk mewujudkan prasarana perhubungan ini ditujukan untuk membuka keterisoliran Tolitoli diharapkan dapat mencapai pemerataan pembangunan keseluruhan wilayah Kabupaten Tolitoli. Selain itu sebagai Kawasan Andalan Tolitoli harus dapat menciptakan iklim berusaha yang menunjang tumbuhnya aktivitas ekonomi yang dapat diandalkan. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan prasarana sesuai dengan arah pembangunan prasarana wilayah dalam Rencana Induk pengembanagan Kawasan Andalan Tolitoli.
Arahan pengembangan prasarana wilayah dapat ditunjukan sebagai berikut :
1.pembangunan prasarana penduduk dan kegiatan-kegiatan ekonomi sejalan dengan kompleksitas kebutuhannya pada masing-masing pusat perumbuhannya.
2.Pembangunan prasarana dan sarana dalam menunjang peruuhan sektor-sektor
unggulan pada setiap clister (zoning) dan pertumbuhan wilayah disekitar,
meningkatkan aksesibitas dan pelayanan kebutuhan wilayah sekitarnya sehingga
membentuk sturuktur tata ruang yang dituju.
Kawasan Andalan Tolitoli mempunyai prioritas utama pembangunan daerah pada pembangunan danpeningkatan prasarana perhubungan baik darat, laut dan udara.
Melalui telekomunikasi usaha untuk mewujudkan prasarana perhubungan ini ditujukan untuk membuka keterisoliran Tolitoli diharapkan dapat mencapai pemerataan pembangunan keseluruhan wilayah Kabupaten Tolitoli. Selain itu sebagai Kawasan Andalan Tolitoli harus dapat menciptakan iklim berusaha yang menunjang tumbuhnya aktivitas ekonomi yang dapat diandalkan. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan prasarana sesuai dengan arah pembangunan prasarana wilayah dalam Rencana Induk pengembanagan Kawasan Andalan Tolitoli.
OBJEK WISATA :
1. Pantai Lalos, Batu Bangga, Kec. Galang
2. Pantai Tende dan Pantai Sabang Desa Tende Kecamatan Galang
3. Pantai Taragusung-Pulau Dolangan Desa Santigi Kecamatan Tolitoli Utara.
4. Pantai Dermaga Batu di Tolitoli Utara
5. Konservasi Burung Maleo, di Pantai tj. Matop, Pantai Pinjan,Desa Salumpaga Kec. Tolitoli Utara
6. Pulau Telur, Pulau Lingayan : Pemandangan Bawah Air
7. Air Terjun Kolasi Desa Bsambapun Kecamatan Dampal Utara
8. Air Terjun Sigelan Desa Oyom Kec. Lampasi
9. Rumah Adat Balai Masigi, Desa Tambun Kecamatan Baolan
10.Makam Raja Tolitoli di Pulau Lutungan
INVESTASI :
Tolitoli dengan letak geografis yang sangat strategis yaitu berada diselat
Makassar, salah satu dari tujuan selat strategi didunia, hubungan langsung
dengan dunia internasional mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan
potensi daya terik investasi didaerah Tolitoli.
Seperti tertera di rencana strategis pengembangan daerah, ditahun 2010
mendatang Tolitoli dapat berdiri sebagai kabupaten mandiri dan sejahtera
bertumpu pada pertanian, perkebunan, industri, perikanan dan perdagangan.
BUDIDAYA :
Luas lahan cengkeh di Tolitoli 24.794 Ha, yang terdiri dari 23.299 Ha, tanaman
muda menghasilkan, dan 1.495 Ha, tanaman tua / rusak, tetapi masih menghasilkan, sedangkan tanaman cengkeh muda yang belum mulai menghasilkan 102 Ha. Data kebutuhan cengkeh nasional pada tahun 1999menunjukkan bahwa karena besarnya kebutuhan cengkeh untuk pabrik rokok, infor cengkeh tahinitu mencapai 20.690 ton.
Meningkat cengkeh tolitoli tergolong berkwalitas bagus, maka pengembangan
perkebunan cengkeh merupakan kebijakan yang akan menguntungkan masyarakat petani cengkeh dan Pemda Tolitoli. Kebijakan tersebut diatas mengacu pada Kebijakan nasional dalam Pengembangan Cengkeh yang diarahkan pada :
1. Stabilitas harga cengkeh,
2. Dukungan penyediaan dana untuk peningkatan produksi dan mutu hasil,
3. Peningkatan nilai tambah komoditas cengkeh.
Berdasarkan kebijakan nasional ter sebut Dinas Perkebunan Tolitoli telah menindak lanjuti dengan perencanaan pengembangan cengkeh yang dititik beratkan pada 3 kegiatan, yaitu pengadaan bibit, budidaya, serta panen dan pasca panen.
Pengadaan bibit meliputi penambahan areal lahan pembibitan, penyediaan bibit
unggul, penyediaan modal petani, dan penyediaan pupuk serta obat-obatan.
Budidaya meliputi peremajaan dan perluasan lahan perkebunan cengkeh, peningkatan mutu tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyediaan permodalan petani.
Panen dan pasca panen meliputi peningkatan mutu cengkeh, perluasan pasar, dan
diversifikasi produk yang erat kaitannya dengan agro industri Ketiga kegiatan diatas membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selama ini petani cengkeh di Tolitoli menggunakan permodalan sendiri yang relatif terbatas, sehingga dalam pengelolaan teknis budidaya yang dilakukan belum optimal. Menyadari bahwa dana pembangunan daerah yang bersumber dari PAD terbatas, maka Pemerintah Daerah Tolitoli mengundang investor untuk menanamkan modalnya disektor budidaya cengkeh.
Berdasarkan kebijakan nasional tersebut Dinas Perkebunan Tolitoli telah men-
indak lanjuti dengan perencanaan pengembangan cengkeh yang dititik beratkan
pada 3 kegiatan, yaitu pengadaan bibit, budidaya, serta panen dan pasca panen.
1.Pengadaan bibit meliputi penambahan areal lahan pembibitan, penyediaan bibit
unggul, penyediaan modal petani, dan penyediaan pupuk serta obat-obatan.
2.Budidaya meliputi peremajaan dan perluasan lahan perkebunan cengkeh, peningkatanmutu tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyediaan permodalan petani.
3.Panen dan pasca panen meliputi peningkatan mutu cengkeh, perluasan pasar, dan diversifikasi produk yang erat kaitannya dengan agro industri.
Ketiga kegiatan diatas membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selama ini petani
cengkeh di Tolitoli menggunakan permodalan sendiri yang relatif terbatas, sehingga dalam pengelolaan teknis budidaya yang dilakukan belum optimal.
Menyadari bahwa dana pembangunan daerah yang bersumber dari PAD terbatas, maka Pemerintah Daerah Tolitoli mengundang investor untuk menanamkan modalnya disektor budidaya cengkeh.
Berdasarkan kebijakan nasional tersebut Dinas Perkebunan Tolitoli telah men-
indak lanjuti dengan perencanaan pengembangan cengkeh yang dititik beratkan
pada 3 kegiatan, yaitu pengadaan bibit, budidaya, serta panen dan pasca panen.
1.Pengadaan bibit meliputi penambahan areal lahan pembibitan, penyediaan bibit
unggul, penyediaan modal petani, dan penyediaan pupuk serta obat-obatan.
2.Budidaya meliputi peremajaan dan perluasan lahan perkebunan cengkeh, peningkatan mutu tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyediaan permodalan petani.
3.Panen dan pasca panen meliputi peningkatan mutu cengkeh, perluasan pasar, dan diversifikasi produk yang erat kaitannya dengan agro industri.
Ketiga kegiatan diatas membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selama ini petani
cengkeh di Tolitoli menggunakan permodalan sendiri yang relatif terbatas, sehingga dalam pengelolaan teknis budidaya yang dilakukan belum optimal.
Menyadari bahwa dana pembangunan daerah yang bersumber dari PAD terbatas, maka Pemerintah Daerah Tolitoli mengundang investor untuk menanamkan modalnya disektor budidaya cengkeh.
1. Pantai Lalos, Batu Bangga, Kec. Galang
2. Pantai Tende dan Pantai Sabang Desa Tende Kecamatan Galang
3. Pantai Taragusung-Pulau Dolangan Desa Santigi Kecamatan Tolitoli Utara.
4. Pantai Dermaga Batu di Tolitoli Utara
5. Konservasi Burung Maleo, di Pantai tj. Matop, Pantai Pinjan,Desa Salumpaga Kec. Tolitoli Utara
6. Pulau Telur, Pulau Lingayan : Pemandangan Bawah Air
7. Air Terjun Kolasi Desa Bsambapun Kecamatan Dampal Utara
8. Air Terjun Sigelan Desa Oyom Kec. Lampasi
9. Rumah Adat Balai Masigi, Desa Tambun Kecamatan Baolan
10.Makam Raja Tolitoli di Pulau Lutungan
INVESTASI :
Tolitoli dengan letak geografis yang sangat strategis yaitu berada diselat
Makassar, salah satu dari tujuan selat strategi didunia, hubungan langsung
dengan dunia internasional mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan
potensi daya terik investasi didaerah Tolitoli.
Seperti tertera di rencana strategis pengembangan daerah, ditahun 2010
mendatang Tolitoli dapat berdiri sebagai kabupaten mandiri dan sejahtera
bertumpu pada pertanian, perkebunan, industri, perikanan dan perdagangan.
BUDIDAYA :
Luas lahan cengkeh di Tolitoli 24.794 Ha, yang terdiri dari 23.299 Ha, tanaman
muda menghasilkan, dan 1.495 Ha, tanaman tua / rusak, tetapi masih menghasilkan, sedangkan tanaman cengkeh muda yang belum mulai menghasilkan 102 Ha. Data kebutuhan cengkeh nasional pada tahun 1999menunjukkan bahwa karena besarnya kebutuhan cengkeh untuk pabrik rokok, infor cengkeh tahinitu mencapai 20.690 ton.
Meningkat cengkeh tolitoli tergolong berkwalitas bagus, maka pengembangan
perkebunan cengkeh merupakan kebijakan yang akan menguntungkan masyarakat petani cengkeh dan Pemda Tolitoli. Kebijakan tersebut diatas mengacu pada Kebijakan nasional dalam Pengembangan Cengkeh yang diarahkan pada :
1. Stabilitas harga cengkeh,
2. Dukungan penyediaan dana untuk peningkatan produksi dan mutu hasil,
3. Peningkatan nilai tambah komoditas cengkeh.
Berdasarkan kebijakan nasional ter sebut Dinas Perkebunan Tolitoli telah menindak lanjuti dengan perencanaan pengembangan cengkeh yang dititik beratkan pada 3 kegiatan, yaitu pengadaan bibit, budidaya, serta panen dan pasca panen.
Pengadaan bibit meliputi penambahan areal lahan pembibitan, penyediaan bibit
unggul, penyediaan modal petani, dan penyediaan pupuk serta obat-obatan.
Budidaya meliputi peremajaan dan perluasan lahan perkebunan cengkeh, peningkatan mutu tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyediaan permodalan petani.
Panen dan pasca panen meliputi peningkatan mutu cengkeh, perluasan pasar, dan
diversifikasi produk yang erat kaitannya dengan agro industri Ketiga kegiatan diatas membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selama ini petani cengkeh di Tolitoli menggunakan permodalan sendiri yang relatif terbatas, sehingga dalam pengelolaan teknis budidaya yang dilakukan belum optimal. Menyadari bahwa dana pembangunan daerah yang bersumber dari PAD terbatas, maka Pemerintah Daerah Tolitoli mengundang investor untuk menanamkan modalnya disektor budidaya cengkeh.
Berdasarkan kebijakan nasional tersebut Dinas Perkebunan Tolitoli telah men-
indak lanjuti dengan perencanaan pengembangan cengkeh yang dititik beratkan
pada 3 kegiatan, yaitu pengadaan bibit, budidaya, serta panen dan pasca panen.
1.Pengadaan bibit meliputi penambahan areal lahan pembibitan, penyediaan bibit
unggul, penyediaan modal petani, dan penyediaan pupuk serta obat-obatan.
2.Budidaya meliputi peremajaan dan perluasan lahan perkebunan cengkeh, peningkatanmutu tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyediaan permodalan petani.
3.Panen dan pasca panen meliputi peningkatan mutu cengkeh, perluasan pasar, dan diversifikasi produk yang erat kaitannya dengan agro industri.
Ketiga kegiatan diatas membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selama ini petani
cengkeh di Tolitoli menggunakan permodalan sendiri yang relatif terbatas, sehingga dalam pengelolaan teknis budidaya yang dilakukan belum optimal.
Menyadari bahwa dana pembangunan daerah yang bersumber dari PAD terbatas, maka Pemerintah Daerah Tolitoli mengundang investor untuk menanamkan modalnya disektor budidaya cengkeh.
Berdasarkan kebijakan nasional tersebut Dinas Perkebunan Tolitoli telah men-
indak lanjuti dengan perencanaan pengembangan cengkeh yang dititik beratkan
pada 3 kegiatan, yaitu pengadaan bibit, budidaya, serta panen dan pasca panen.
1.Pengadaan bibit meliputi penambahan areal lahan pembibitan, penyediaan bibit
unggul, penyediaan modal petani, dan penyediaan pupuk serta obat-obatan.
2.Budidaya meliputi peremajaan dan perluasan lahan perkebunan cengkeh, peningkatan mutu tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyediaan permodalan petani.
3.Panen dan pasca panen meliputi peningkatan mutu cengkeh, perluasan pasar, dan diversifikasi produk yang erat kaitannya dengan agro industri.
Ketiga kegiatan diatas membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selama ini petani
cengkeh di Tolitoli menggunakan permodalan sendiri yang relatif terbatas, sehingga dalam pengelolaan teknis budidaya yang dilakukan belum optimal.
Menyadari bahwa dana pembangunan daerah yang bersumber dari PAD terbatas, maka Pemerintah Daerah Tolitoli mengundang investor untuk menanamkan modalnya disektor budidaya cengkeh.
Hubungan
Antar Negara :
Pada
masa pemerintahan Eato Mohammad Tohir sudah ada hubungan dengan Ternate.
Dengan Ternate mungkin hubungannya sebagai daerah taklukan dari Ternate.
Buktinya adanya penyerahan tongkat kerajaan di mana tongkat tersebut memakai
inisial Sultan Ternate di bagian pangkalnya. Di samping itu Pombang Lipu
bersahabat dengan raja-raja Bolaang Mongondow, Dolaan Itam, Kaidipan, dan Raja
Gorontalo.
Dengan
Gorontalo Eato Mohammad Tohir terikat hubungan keluarga. Hubungan kerajaan
Toli-Toli dengan kerajaan Gorontalo karena terikatnya hubungan keluarga
dengan menikahnya Ndain dengan Kurambu (putrid Toli-Toli).
Hubungan
dangan Goa sebagai daerah taklukan di samping hubungan keluarga. (lihat sejarah
atlas Moh. Yamin pada abad XVI-XVIII). Hubungan dengan Sigi sebagai keluarga
dengan nikahnya keturunan Raja Toli-Toli, dengan Putri Sigi setelah Toli-Toli ditaklukan
oleh Raja Sigi.
A. Penyelenggaraan Hidup dalam Masyarakat
1. Pemenuhan Kebutuhan
Pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan cara-cara pemenuhan kebutuhan dari
zaman kuno. Untuk beberapa daerah sudah mulai di lakukan penanaman padi. Di
Toli-Toli sudah mulai mengenal penanaman padi, yaitu pada tempat-tempat yang di
genangi air. Mereka yang menanam di rawa belum mengetahui teknik pengaturan air
hingga padi di tanamnya sampai tua tetap tergenang dalam air. Sudah mulai
penanaman sagu (yang tadinya hanya tumbuh sendiri di hutan-hutan) dan kelapa
yang sering dijadikan emas kawin. Mereka sudah mulai memelihara binatang ternak
seperti ayam, anjing (untuk berburu), kerbau dan sapi. Di samping pertanian
lading di beberapa tempat sudah mulai mengerjakan sawah. Juga berburu dan
mengambil hasil hutan seperti rotan, dammar, untuk kebutuhan sendiri-sendiri.
2. Hubungan Antargolongan
Dalam masyarakat semakin jelas adanya kelompo-kelompok raja, bangsawan,
orng merdeka, budak atau hamba. Hubungan antara golongan-golongan in di atur
oleh adat yang sudah melembaga dalam masyarakat. Di Toli-Toli antara golongan
Unbokilan dan Manuru sudah ada kerukunan. Tingkatan-tingkatan dalam masyarakat
adalah sebagai berikut:
1.
Keluarga
Bangsawan di sebut golongan 12 Tua.
2.
Keluarga
Bangsawan Muda di sebut golongan 12 Muda, atau 8.
3.
Keluarga
orang biasa di sebu golongan 4.
Perbedaan
atau pembagian lapisan masyarakat ini amat menonjol dan nyata sekali pada waktu
adapt upacara-upacara perkawinan, kematian dan sebagainya.
B. Kehidupan Seni Budaya
1. Pendidikan
Masih tetap pendidikan tradisional diadakan dalam hubungan keluarga untuk
membentuk watak, susila, dan ketrampilan dalam memenuhi keperluan hidup seperti
misalnya pengetahuan dalam pengolahan tanah dan berburu.
Dengan
cerita lisan dibina pembentukan watak anak untuk mengetahui tata susila,
menjadi berani dan kesatria. Etiket dalam pergaulan dimana yang muda harus
menghormati yang lebih tua, golongan bawah harus menghormati golongan atas
(bangsawan), demikian pula sebaliknya bagaimana golongan bangsawan menghadapi
golongan di bawahnya. Karena pada zaman baru ini telah terpengaruh ajaran islam
yang sudah masuk ke Sulawesi Tengah (walaupun belum menyeluruh), maka mulai lah
dalam lingkungan yang memeluk kepercayaan ini diadakan pelajaran
mengaji Al-Qur’an dan cara pelaksanaan ibadah (syariah islam).
2. Kesenian
Pada umumnya agama sama dengan kesenian zaman kuno. Seni tari, musik,
nyanyian yang pada umumnya diadakan dan dikaitkan dengan upacara penyembahan
pada roh (tari sakral dan magis), di samping untuk pergaulan muda mudi disaat
tertentu menurut adat. Dengan masuknya ajaran islam maka juga termasuk dalam
seni ini yaitu seni bacaan Al-Qur’an dan dzikir diadakan pada saat-saat
tertentu seperti pada bulan ramadhan, pada waktu kematian, selamatan,
perkawinan, dan lainnya.
Upacara-upacara adat dalam pertanian.
Dalam bidang pertanian berlangsung upacara-upacara adat sejak membuka
lading baru sampai upacara panen yang di sebut Adantane. Jiwa daripada upacara
ini ialah laku perbuatan suci yang berisikan kepercayaan leluhur (nenek moyang)
kepada yang dianggapnya penguasa tanah (To Manuru) yang memberikan kesuburan,
keberhasilan, atau kegagalan. Dalam kontak dan komunikasi dengan penguasa itu
diadakanlah upacara-upacara adat.
1.
Upacara
pembukaan ladang baru.
Upacara
ini disebut Balia Tampilangi. Yang memimpin acara ini ialah petugas di bidang
pertanian yang diangkat atau ditunjuk oleh masyarakat, sesuai fungsi atau
jabatannya, yaitu: Ulu tumba-Panuntu-Pogane-Togura Ntane-Maradika tanah dan
Suro. Kegiatan upacara ini dipusatkan di Bantaya yang di buat di daerah lokasi
perkebunan baru.
Tata
cara pelaksanaannya:
a.
Motengge ntalu (memecahkan telur), yaitu telur masak yang dibawa oleh para
petani. Yang berperan disini ialah Pogane (ahli mantra). Dengan hasil pemecahan
telur tersebut akan diketahui atau sebagai suatu alamat bahwa usaha lading
tersebut dapat berhasil atau gagal. Tanda-tanda kegagalannya kalau ada telur
yang busuk, kosong atau lainnya yang menunjukan tanda-tanda tidak baik.
b.
Mogane ridayo (membaca mantra-mantra dikuburan yang dianggap keramat).
Semua bahan-bahan untuk keperluan upacara balia dibawa kekuburan.
*
Nantalu (mulai menebang hutan).
Selesai
Mogane Ridayo, semua peserta kembali ke Bantaya. Di tempat iniTogura Ntalua
telah membagi lokasi kebun atau lading baru untuk mereka olah masing-masing
*
Nolili Bane (upacara mengelilingi benih padi).
Mengelilingi
benih padi yang akan ditanam dengan suatu upacara, yaitu membaca mantra-mantra
dengan membuat tempat sesajianyang di sebut “suampela” (semacam kayu bercabang
atau tiga batang kayu diikat bagian tengahnya untuk membuat tiang dan bagian
atas atau cabang tempat menyimpan benda-benda sesajian).
*
Nobalia.
Selesai
upacara diatas semua peserta harus pulang ke Bantaya. Di sini diadakan upacara
balia di mana orang-orang yang kemasukan atau kesurupan makhluk-makhluk halus
(topokoro balia) sudah siap.
*
Notuda (menanam benih).
Petugas-petugas
adapt inti bersama-sama dengan anggotanya dan para petani menuju ke kebun untuk
menanam benih pada hari yang telah ditentukan.
*
Upacara No unja Bosu.
Bila
padi sudah mulai berisi para petugas adat berkumpul untuk mengadakan upacara No
unja Bosu, (mengurus bagian padi yang sedang berisi). Demikian pula jagung yang
mulai berisi. Kemudian upacara kunjungan ke kuburan keramat untuk berdoa
(mengucapkan mantra-mantra) seperti waktu sebelum menanam benih atau bibit.
*
Upacara Nomparaya (mengadakan sesajian).
Dalam
upacara ini disembelih seekor ayam. Darahnya diambil dan dibubuhkan pada
padiyang tumbuh dari benih yang pertama kali ditanam. Juga diantar berbagai
jenis makanan ke kuburan untuk sesajian yang diletakkan pada sebuah
tempat dari kayu bercabangdengan diiring mantra-mantra, yang isinya sama dengan
upacara diatas.
*
Modindi (upacarapuji-pujian).
Modindi
yaitu suatu upacara puji-pujian kepada pemberi hasil dengan lagu dan
syair-syair tertentu. Isi syair melukiskan asal usul padi atau jagung sampai
pada proses pengolahannya.
*
No Kato (memetik padi).
Yang
memetik padi pertama kali ialah dukun (sando yang dibarengi dengan
mantra-mantra, disusul oleh para anggota lainnya yang mengikutiupacara cara
pemetikan.
*
Acara Nopinji.
Padi
yang dipanen belum dapat dimakan sebelum diadakan acara Nopinji, yaitu membawa
sesajian kepada pemberi hasil. Sesajian tersebut ialah beras baru yang dimasak
pertama kali di bawa ke kuburan keramat disertai mantra-mantra.
*
Nanjolo (pesta selamatan panen).
Mengadakan
upacara makan-makan sebagai pesta pora dengan segala jenis macam makanan.
*
No Wunja.
No
Wunja adalah suatu pesta upacara selamatan selesai panen secara masal dengan
acara yang besar dan meriah pada lokasi di sekitar baruga (rumah adat). Jenis
wunja ada tiga macam, tergantung dari maksud dan tujuannya,
yaitu: -Untuk To Manaru – wunja
kaleketi (wunja oge)
-Untuk
Bone – wunja biasa (wunja rango-rango)
-Untuk
Tampilangi – wunja bangunjaro
Bentuk
wunja mana yang akan dilaksanakantergantung daripada hasil musyawarah di
Bantaya.
Pakaian dan Perhiasan
*Pakaian sehari-hari
Bahan-bahannya terdiri dari kulit kayu Nuru (pohon beringin), cara
pembuatan kainnya dari kulit kayu yang bahannya dari kulit kayu Nunu. Cara
pembuatannya adalah sebagai berikut:
v
Menguliti kayu Nunu sebagai sumber bahan.
v
Merebus kulit kayu tersebut sampai masak lalu di bungkus selama tiga hari.
v
Di cuci dengan air untuk membersihkan getahnya dan biasanya menggunakan pula
abu dapur.
v
Kulit kayu tersebut di pukul dengan alat yang di sebut pola (bahannya dari
batang enau) sampai mengembang dan melebar. Kemudian dipukul dengan alat yang
bernama tinahi yang di buat dari batu yang agak kasar. Disini dapat disambung
bahan yang satu dengan bahan yang lainnya agar menjadi lebar dan panjang, di
susul dengan alat ike yang halus sampai bahan tersebut sudah menjadi sehelai kain
yang panjangnya tiga sampai lima meter.
v
Setelah menjadi kain kemudian di gantung untuk di anginkan (nillave)
v
Sesudah kering dilipat untuk diratakan dengan pola tidak bergigi (niparondo)
yaitu semacam setrika.
Pakaian
upacara
Kalau pakaian sehari-hari terbuat dari kulit kayu Nunu (pohon beringin),
maka khusus untuk pakaian upacara bahannya juga dibuat dari kulit kayu, tetapi
kulit kayu dari kayu Ivo yang dapat menghasilkan kain kulit kayu yang lebih
halus dan bermutu, dan lebih baik daripada yang terbuat dari kulit kayu Nunu.
Kulit kayu Ivo setelah selesai pengolahannya menjadi kainyang warna dasarnya
adalah putih. Cara pembuatanya sama dengan cara pembuatan kain kulit pohon
Nunu.
* Perhiasan sehari-hari
Baik laki-laki maupun perempuan jarang menggunakan perhiasan. Bagi
perempuan cukup anting-anting, kalung dan gelang yang bahannya dari manik-manik
yang disambung atau diikat satu sama lain.
Perhiasan-perhiasan
saat upacara
§
Daun
enau atau daun kelapayang dikeluarkan lidinya. Daun enau atau daun kelapa
tersebut dianyam, dibentuk sesuai keinginan atau terurai begitu saja., dan
fungsinya hanya sebagai dekorasi.
§
Selain
itu juga dikenal dengan menggunakan alat dekorasi yaitu Mbesa, kain kulit kayu
yang khusus dibuat dilengkapi hiasan-hiasan yang fungsinya hanya untuk hiasan
(dekorasi) pada upacara-upacara tertentu.
3. Tempat Perlindungan atau Perumahan
- Sou
adalah pondok yang didirikan di sekitar lading dan sawah.
-
Lolu merupakan tempat yang dibuat khusus untuk berteduh.
-
Kandepe adalah tempat untuk tinggal sementara
-
Bente (benteng), yaitu dikenal pada zaman raja-raja
* Rumah tempat tinggal
Rumah
tinggal masyarakat Toli-Toli di Sulawesi Tengah, bentuknya rumah panggung
segiempat panjang, bagian samping kiri atau kanan serta muka belakang memakai
dinding, tidak mempunyai kamar hanya menggunakan sampiran dari kain kulit kayu
Nunu.
♥ Dalam membuat rumah tinggal baru diadakan
berbagai upacara-upacara mendirikan rumah yaitu:
1.
Upacara mendirikan rumah
Sebelum
mendirikan rumah selalu di dahului dengan penelitian tanah untuk tempat dimana
rumah itu akan didirikan. Tekhnik penelitian tanah itu sifatnya masih
tradisional, antara lain dengan memasukan lidi ke dalam tanah atau memasukan
ujung parang diiringi dengan mantra-mantra, dimana nanti akan nyata apakah
tempat itu baik atau tidak baik sebagai lokasi perumahanpekerjaan penelitian
tanah tersebut dilakukan oleh dukun yang khusus bertugas untuk itu. Jadi
dukunlah yang berhak menentukan dimana sebaiknya rumah didirikan.
2.
Melubangi tiang
Mendahului
pelaksaannya dipilih hari baik, kemudian di undanglah para orang tua dan tukang
yang akan membangun rumah itu. Dalam pertemuan tersebut diadakan sesajian
dengan tujuan agar tiang rumah kuat, dan tahan lama serta merupakan persembahan
bagi makhluk-makhluk halus di sekitar tempat bangunan itu.
3.
Mendirikan rumah
Bilamana
tiang-tiang telah selesai dilubangi seluruhnya, maka dicarilah suatu hari yang
baik oleh para orang tua untuk menentukan hari mendirikan rumah. Untuk ini
disediakan sesajian pula, yaitu:
-
Tebu beberapa batang
-
Pisang setadan
-
Kelapa setangkai (beberapa buah)
-
Jagung seikat
-
Padi sebernas
-
Kain putih satu meter
4.
Menyelamati rumah
Upacara
ini dilakukan kelak apabila sebuah bangunan rumah sudah selesai didirikan dan
sebelumnya penghuni rumah menempatinya, sebagai upacara selamatan tanda
pengucapan syukur dan kegembiraan atas selesainya bangunan rumah itu.
Hubungan ke Luar:
Bentuk hubungan masyarakat Toli-Toli dengan luar
daerah.
Pada tahun 1669 antara VOC (belanda) sudah ada bentuk hubungan dengan
kerajaan-kerajaan Banawa, Tawaeli, Palu, Loli dan Sigi (selanjutnya disebut
kerajaan-kerajaan Kaili).
Hubungan
tersebut berbentuk hubungan dagang. Belanda (VOC) mengadakan kontrak pembelian
emas. Disamping itu juga di ketahui adanya hubungan persahabatan dengan wakil
penguasa Portugis di Ternate pada zaman pemerintahan
Sultan Bato. Juga sudah ada hubungan dagang antara Toli-Toli dengan Maluku,
Ujung Pandang, Ta Bara (Singapura), dan Malaka.
Masyarakat
Toli-Toli mengadakan perdagangan bersama-sama pedagang-pedagang Bugis dengan
menggunakan perahu layar. Dengan adanya hubungan dagang Sulawesi Tengah dengan
daerah luarnya, maka sudah dikenal pemakaian mata uang sebagai alat jual beli.
Akibat Hubungan
Belanda membuat benteng atau loji di Parigi pada tahun 1770 dan di Lambunu.
Pembuatan loji di Parigi dimaksudkan untuk mengawasi penambangan emas di
Parigi, yang diusahakan oleh Nedherland Celebes Maatschappij. Tetapi tambang
ini tak lama usianya. Produksinya merosot karena itu dianggap tidak sepadan
penghasilan dengan ongkos atau yang dikeluarkan. Akibatnya pada tahun 1795
pendudukan atas Parigi dihapuskan dan sejak saat itu sampai kurang lebih tahun
1850 Belanda tidak menghiraukannya lagi. Tentang Pombang Lipu dari
Toli-Toli dengan wakil Portugis di Ternate, dimana Pombang Lipu memberikan emas
pada Portugis maka beliau dilantik oleh Portugis menjadi raja Toli-Toli pada
tahun 1592. Pada abad XVII VOC mengadakan hubungan dengan Raja Toli-Toli yang
sudah memeluk agama islam. Sultan Pondu yang sudah beragama islam di perintah
memelihara babi, tapi Sultan Pondu memberontak atas perintah ini. Akibatnya
beliau dibunuh dengan secara kejam oleh Belanda, beliau diikat pada dua ekor
kuda yang kemudian kuda tersebut disuruh lari kea rah yang berlawanan sehingga
badan sultan terbelah dua. Hukuman ini dilaksanakan di Manado.
PULAU LUTUNGAN
Pulau
ini terletak di arah barat TOlitoli dikelilingi air dan pantai berpasir. Pulau
ini dianggap sebagai tempat keramat dan dikunjungi oleh masyarakat dengan
tujuan mencari berkah atau bermohon sesuatu pada pulau tersebut. Caranya dengan
menancapkan pelepah kelapa ke dalam tanah lalu mencabutnya. Mereka yakin bawah
jika pelepah menjadi pendek berarti permintaan ditolak. Tetapi jika pelepah
menjadi panjang maka permintaan diterima.
Bila kita datang dengan menggunakan kapal, maka kapal akan melewati pulau ini sebelum memasuki Pelabuhan Tolitoli. Pulau ini memiliki pantai pasir putih dan taman laut yang memiliki aneka ragam terumbu karang dan ikan. Aktifitas yang dapat dilakukan adalah snorkeling, diving, berenang, serta menikmati sunrise dan sunset. Di pulau ini juga terdapat makam Raja Tolitoli. Untuk mencapai pulau ini dapat menggunakan motorboat dari Tolitoli selama kurang lebih 20 menit.
Bila kita datang dengan menggunakan kapal, maka kapal akan melewati pulau ini sebelum memasuki Pelabuhan Tolitoli. Pulau ini memiliki pantai pasir putih dan taman laut yang memiliki aneka ragam terumbu karang dan ikan. Aktifitas yang dapat dilakukan adalah snorkeling, diving, berenang, serta menikmati sunrise dan sunset. Di pulau ini juga terdapat makam Raja Tolitoli. Untuk mencapai pulau ini dapat menggunakan motorboat dari Tolitoli selama kurang lebih 20 menit.
TANJUNG MATOP
Tanjung Matop terletak di pulau
Matop, tepatnya di desa Pinjan, kecamatan Tolitoli Utara. Untuk mencapai pulau
Matop pengunjung dapat menggunakan semua jenis kendaraan dengan menempuh jarak
80 kilometer clan Tolitoli atau 523 kilometer dari kota Palu. Di Tanjung Matop
terdapat burung maleo, penyusisik hijau, kera hantu (tarsius), burung enggang, kepiting kenari,
ikan napoleon clan sarang burung walet. Lokasi mi termasuk hutan lindung.
Langganan:
Postingan (Atom)